CILEGON, TOPmedia – Keterbatasan anggaran membuat Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Cilegon hanya melakukan pengangkutan sampah yang menumpuk di aliran sungai tepatnya di Lingkungan Kranggot, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang dalam 3 (tiga) bulan sekali.
"Kita angkutnya inikan perlu bensin, perlu tenaga orang, perlu ada kegiatan dan kegiatan itukan perlu ada anggaran, basisnya anggaran kegiatan itu ya, triwulan sekali kita anggarannya, 3 bulan sekali, gitu loh," Kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon, Ridwan kepada TopMedia.co.id, Jumat (16/4/2021).
Karena itu, lanjut Ridwan, akhirnya DPUTR Kota Cilegon melakukan pembersihan sampah yang menumpuk di aliran sungai pasar tradisional kranggot sesuai jadwal, pertiga bulan sekali.
"Kita sebetulnya itu tiga bulan sekali sudah dibersihkan, rutin itumah setahun geh 4 (empat) kali," terangnya.
Menurutnya, penumpukan sampah bisa terjadi karena memang masyarakat membuang sampah pada area tersebut. Pasalnya, kata Dia, setiap kali pengangkutan sampah dilakukan, namun penumpukan sampah terjadi kembali.
"Kita membersihkan nih, sungai itu harusnya udah gada sampah dong kalo masyarakatnya ngga buang sampah di kali. Nah, karena di kali juga buangnya jadi penuh lagi, buang lagi, penuh lagi, jadi buang-buang energi kalo selalu begitu," ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya meminta kesadaran dari masyarakat setempat. Termasuk, kata Dia, perhatian dari Lurah hingga Kecamatan agar melarang masyarakat membuang sampah pada area tersebut.
"Masalah sampah itu semua terlibat, minsetnya harus di ubah," pungkasnya.(Firasat/Red)