Kembali Zona Merah, Begini Nasib Sekolah Tatap Muka di Kota Serang

photo author
- Selasa, 26 Januari 2021 | 18:36 WIB
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Wasis Dewanto
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Wasis Dewanto

SERANG, TOPmedia – Kota Serang kini menjadi zona merah covid-19 karena banyaknya angka terkonfrimasi positif. Lalu bagaimana kabar dimulainya sekolah tatap muka di Ibu Kota Provinsi Banten itu?

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Wasis Dewanto mengatakan melihat tingkat penyebaran covid-19 semakin mengganas, maka mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan peserta didik. Terlebih Gubernur Banten, Wahidin Halim menunda belajar tatap muka di Provinsi Banten.

"Untuk kita Serang sendiri karena saat ini kita ta'zim kepada Gubernur maka Wali Kota membuat pernyataan kembali bahwa menunda pembelajaran tatap muka demi keselamatan dan kesehatan peserta didik dan para guru serta orang tua," katanya kepada wartawan di ruangannya, Selasa (26/1/2021).

Keputusan ditundanya pembelajaran tatap muka sejak adanya intruksi Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Wali Kota Serang, Syafrudin. Keputusan tersebut hingga saat ini belum ada perubahan. Artinya masih ditunda dengan waktu yang belum ditentukan.

"Karena memang keputusan itu sampai hari ini belum juga di rubah, apalagi ditambah dengan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) itu," imbuhnya.

Maka Kota Serang tidak melaksanakan belajar tatap muka, sambung Wasis, melainkan masih dilaksanakan belajar dari rumah atau Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dengan metodenya biasa Dalam Jaringan (Daring) atau Luar Jaringan (Luring). 

"Saat ini juga masyarakat sering terjebak dengan istilah daring berkenaan dengan kuota. Tadi juga sudah menjawab bagaimana dengan wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) itu kalau diwilayah Kota Serang tidak ada zonasi wilayah tersebut," terangnya.

"Dan kita juga pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) itu berbeda, kita bisa Luring. Karena kalau misalkan siswa di rumah dekat dengan rumah gurunya maka bisa belajar langsung secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan," sambung Wasis.

Wasis menjelaskan, terkait Standar Operasional Prosedur (SOP) Belajar Dari Rumah (BDR) maupun sekolah tatap muka di sekolah, padahal pihaknya mengaku sudah siap.

"Malahan kita sudah pernah melakukan belajar tatap muka selama 2 hari pada 19 Agustus 2020, SOP kita udah penuhi sudah kita jalankan juga," ujarnya.

Berkaitan dengan tingkat keberhasilan belajar Daring, Wasis mengaku sulit menjawab, sebab, kata dia, pelaksanaan belajar tatap muka saja masih ada kelemahan, apalagi Daring.

"Dan itu 95 persen para orang tua mendukung belajar tatap muka, berarti itu gambaran bahwa orang tua mengalami kesulitan dalam mendidik anak dirumah," tandasnya.(Adi/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X