SERANG, TOPmedia - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten diminta untuk benar-benar fokus dalam menyusun anggaran refocusing covid-19, dari realokasi anggaran sebelumnya untuk selanjutnya dialokasikan untuk keperluan penanganan sekaligus pencegahan virus corona atau covid-19 di Provinsi Banten.
Termasuk rincian anggaran pengamanan jaringan sosial yang akan diberikan langsung kepada masyarakat, agar diharapkan bisa benar-benar dihitung sesuai dengan kondisi sebenarnya dilapangan, dan tenrunya harus tepat sasaran.
Ketua DPRD Banten, Andra Soni mengatakan, melihat kondisi saat ini dilapangan dan mulai dirasakan oleh masyarakat Banten khususnya akibat yang ditinbulkan dari covid-19, butuh sebuah aksi nyata yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini Pemprov Banten agar bisa mulai memikirkan mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini, khususunya dalam menjaga keberlangsungan ekonomi masyarakat Banten agar bisa tetap bertahan selama masa pendemi cobid-19 masih terjadi.
Menurutnya, setelah sebelumnya sukses terpilih pada Pilkada 2017 kemarin dan dipilih oleh masyarakat agar bisa memimpin, sudah saatnya pemimpin di daerah Provinsi Banten ini untuk mulai memikirkan hal-hal yang bisa dilakukan dan dikerjakan, tidak cukup hanya sampai pada penangan dan perlindungannya saja yang ditimbulkan oleh covid-19 kepada masyarajat.
Namun, lebih dari itu, Pemprov Banten juga diminta untuk mulai memikirkan faktor lain yang ditimbulkan selama pendemi vovid-19, seperti penyediaan jaringan pengamanan sosial kepada masyarakat akibat penghasikan dan pekerjaan menjadi terganggu akibat dan berujung kemampuan untuk menghidupi keluarganya menjadi terganggu akibat bertahan dari dalam rumah dengan harapan agar terhindar dari virus corona.
Dengan begitu, kata Andra, kedepan nantinya masyarakat Banten diharapkan bisa terus bertahan selama beberapa bulan kedepan, sambil menunggu perubahan nantinya, sebelum nantinya covid-19 ini benar-benar dipastikan tidak ada.
"Saat ini yang dibutuhkan masyarakat itu adalah aksi nyata dari pemerintah dan bisa dirasakan langsung masyarakat," terang Andra, kepada wartawan, usai menggelar rapat pimpinan (rapim) DPRD Banten, Selasa (7/4/2020). Seraya menambahakan, pihaknya juga mengkritisi alokasi anggaran pembangunan sport center yang sampai saat ini belum dilakukan oleh Pemprov Banten. Padahal anggarannya tidak sedikit.
"Andai kan rampung (sport center) tahun ini pun, kita rasa belum ada manfaatnya," katanya.
Pada sisi lain, pihaknya juga menyayangkan, rencana penganggaran refocuaing yang akan dilakukan Pemprov Banten belum diterima oleh dewan.
Padahal, menurut Andra, sebagai mitra pemerintahan Pemrov Banten, seharusnya eksekutif bisa duduk bersama-sama untuk mencarikan jalan keluarnya, terkait permasalah dan kendala yang dihadapi.
Pada sisi lain, saat ini Pemprov Banten juga tengah dikejar waktu pasca keluarnya Intruksi dari Mentri Dalam Negeri tentang penanganan covid-19 oleh pemerintah daerah tertanggal 2 April kemarin. Dimana, daerah hanya memiliki waktu tujuh hari untuk menyelesaikan anggaran refocusing yang akan dikerjakan, sebelum nantinya dilaporkan kepada Menteri, lengkap dengan Pergubnya sebagai dasae hukung penganggaran.
Jika lewat dari tanggal tersebut, Pemprov Banten terancam akan kehilangan pendapatannya dari pemerintah pusat karena dipotong lantaran terlambat menyerahkan laporan anggaran refocusing.
"Sebagai bagian dari pemerintahan Provinsi Banten, seharusnya pihak eksekutif kordinasi dengan dewan. Namun ini kenyataannya beda, laporan (refocusing) pun belum kita terima," katanya.(Den/red)