SERANG, TOPmedia - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten menyetujui pengesahan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) menjadi Perda APBD Banten Tahun Anggaran 2020, senilai Rp13,21 triliun. Angka ini mengalami kenaikan dibanding APBD Murni 2019 sebesar Rp12,15 triliun
Ketua Harian Badan Anggaran DPRD Provinsi Banten, Muhlis mengatakan, secara umum seluruh fraksi DPRD Banten menyetujui agar Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD 2020 disahkan menjadi perda.
Adapun struktur APBD terdiri atas pendapatan daerah sebesar Rp12,69 triliun. Itu meliputi pendapatan asli daerah (PAD) Rp 8,154 triliun, dana perimbangan Rp4,44 triliun, dana bagi hasil pajak atau bagi hasil bukan pajak Rp510,56 miliar. Selanjutnya, dana alokasi umum (DAU) Rp1,159 triliun serta dana alokasi khusus (DAK) Rp2,334 triliun.
“Pendapatan hibah dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sama-sama senilai Rp6,2 miliar,” ujarnya, Selasa (20/11/2019).
Sementara untuk belanja daerah sebesar Rp13,21 triliun. Terdiri atas belanja tidak langsung Rp8,243 triliun meliputi belanja pegawai Rp2,53 triliun, belanja hibah Rp2,37 triliun, belanja bantuan sosial Rp80,9 miliar. Kemudian, dana bagi hasil pemerintah kabupaten/kota Rp2,78 triliun. Belanja bantuan keuangan kabupaten/kota dan parpol Rp522,3 miliar serta belanja tak terduga Rp45 miliar.
“Sedangkan untuk belanja langsung sebesar Rp4,97 triliun. Defisit Rp605 miliar dengan menerimaan pembiayaan daerah Rp605 triliun. Untuk pengeluaran pembiayaan senilai Rp50 miliar,” katanya.
Walau disetujui untuk disahkan menjadi perda, terdapat sejumlah masukan yang mesti menjadi perhatian pemprov.
“Gubernur dan seluruh jajarannya agar terus meningkatkan pengendalian terhadap seluruh beban dari segi penyerapan anggaran. Itu untuk seluas-luasnya kepentingan masyarakat Banten,” katanya.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengapresiasi, kerja sama antaran legislatif dan eksekutif dalam penyusun rancangan APBD 2020 dan kemudian disahkan menjadi APBD.
“Tidak lapuk oleh hujan, tidak lekat oleh panas. Ini mengawali hubungan itu secara harmonis dan menghasilkan rancangan APBD menjadi APBD,” tuturnya. (TM1/Red)