SERANG, TOPmedia - Minimnya Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menyebabkan lambatnya pembangunan. Terlebih, bantuan dana dari Perusahaan yang berdiri di Ibu Kota Banten kurang dimaksimalkan semenjak dari tahun 2016.
Oleh sebab itu, Walikota Serang, Syafrudin mengatakan, berencana untuk menata anggaran bantuan dana berupa Corporate Social Responsibility (CSR) dari setiap perusahaan di Kota Serang. Supaya, kata dia, penggunaan anggaran CSR pun menjadi lebih terarah, ketimbang di gelontoran begitu saja kepada masyarakat.
"CSR ini belum terkoordinir, dan pihak perusahaan langsung memberikan kepada masyarakat secara langsung. Sehingga peruntukannya pun tidaklah jelas," ungkap Syafrudin saat di temui di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis(19/9).
Syafrudin juga mengaku, bahwa penggunaan dana CSR tersebut akan di peruntuhkan kepada bantuan sosial masyarakat kurang mampun, dan pembangunan Infrstruktur.
"Kita hanya ingin merapihkan dana CSR tersebut, agar lebih terarah. Kita juga tetap menyalurkan maupun memperuntuhkan dana CSR khusus masyarakat di Kota Serang," jelasnya.
Kemudian, masih kata Syafrudin, program tersebut pun akan dijalankan pada tahun 2020, dengan di leading sektorkan kepada Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Serang.
"Nanti yang menjalankan Disnaker di 2020, dengan membentuk Tim. Tapi harus diingat, anggaran ini khusus untuk masyarakat di Kota Serang," tandasnya.
Diketahui, berdasarkan data yang diperoleh dari Disnaker Kota Serang, tercatat sebanyak 1000 perusahaan di Kota Serang yang telah berdiri semenjak tahun 2016. Perusahaan tersebut pun, berbasis gudang, ritel, maupun perusahaan rokok. (TM3/Red)
