Penderita HIV/AIDS di Kota Cilegon Didominasi Usia Produktiv

photo author
- Kamis, 15 Agustus 2019 | 17:06 WIB
Rapat Koordinasi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Cilegon. (Foto: TOPmedia)
Rapat Koordinasi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Cilegon. (Foto: TOPmedia)

CILEGON, TOPmedia – Guna menekan penyebaran virus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kota Cilegon khususnya dikalangan remaja, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon mengajak lembaga pendidikan untuk memberikan edukasi kepada semua kalangan masyarakat dan para tenaga pengajar terkait HIV/AIDS tersebut.

Berdasarkan data yang ada di Dinkes Kota Cilegon, sejak tahun 2005 hingga Juli 2019, tercatat jumlah kasus HIV AIDS di Kota Cilegon sudah mencapai angka 804 penderita. Merujuk pada angka tersebut, terjadi peningkatan sekitar 70-80 kasus baru setiap tahunnya.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Cilegon Edi Ariadi mengaku, sebagai ketua Komisi Penanggulangan AIDS Kota Cilegon, merasa khawatir dengan peningkatan jumlah kasus tersebut, apa lagi berdasarkan data yang ada di Dinkes, sebagian besar penderita adalah kalangan usia produktif.

“Sasaran kali ini adalah remaja. Pasalnya, karena yang rentan itu memang remaja, karena mudah terpengaruh dan terbawa arus. Makanya kita mengundang dari tenaga pendidikan dan yayasan pendidikan agar mereka nanti jadi corong untuk mensosialisasikan kepada para pelajar, meskipun KPA juga tidak hanya cukup disini melainkan ke elemen masyakarat lain,” tuturnya, usai pembukaan Rapat Koordinasi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Cilegon di Aula Kantor Dinkes Kota Cilegon, Kamis (15/8/2019)

Kepala Dinkes Kota Cilegon, Arriadna mengatakan, bahwa kasus HIV/AIDS di Kota Cilegon banyak diderita berbagai kalangan masyarakat. Bahkan seperti ibu rumah tangga hingga pelajar sudah ada yang terjangkit penyakit yang belum ada obatnya tersebut.

“Penderita HIV/AIDS ini rata-rata usia produktif. Namun yang mendominasi adalah LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender). Untuk LGBT ini kita sulit untuk mengendalikan,” ujar Kadinkes.

Sebab itu, kata dia, diperlukannya edukasi kepada semua kalangan masyarakat dan para tenaga pengajar. Karena, penularan HIV/AIDS di era modern ini cukup agresif dengan gaya hidup yang begitu bebas.

“Kami berharap kepada para tenaga pengajar bisa memberikan edukasi kepada muridnya agar tidak melakukan tindakan yang berisiko tertular HIV/AIDS. Soalnya kasus pelajar yang terjangkit HIV/AIDS di Cilegon juga cukup banyak,” katanya. (Ik/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X