SERANG, TOPmedia - Setelah selesai tahapan Pendaftaraan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK se-Banten selama 10 hari, dan diumumkan pada tanggal 26 Juni 2019. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten akan mengadakan rapat evaluasi.
Tetapi rapat evaluasi PPDB tingkat SMA SMK se-Banten yang berlangsung secara offline masih dirahasiakan, untuk waktu dan tempatnnya.
"Ya jelas, nanti kita akan lakukan rapat evaluasi PPDB Offline dengan dikumpulkan para SMA/SMK di Banten," ujar Gubernur Banten, Wahidin Halim saat ditemui di aula Kantor Pemprov Banten, Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten (KP3B), Selasa (25/6/2019).
Wahidin juga menjelaskan, bahwa hasil rapat evaluasi PPDB tersebut akan disampaikan kepada Kementerian Pendidikan, dan di sebarluaskan kepada para sekolah di Banten.
"Hasil evaluasi kita liat saja nanti, yang penting ada beberapa catatan yang harus disampaikan kepada Kementerian Pendidikan," jelasnnya.
Sementara itu, Asosiasi Kepala Sekolah SMA Swasta Provinsi Banten, Umara R Mauludin menilai, bahwa PPDB pada tahun 2019 harus ada perubahan sistem dan batasan untuk ruang kelas SMA/SMK Negeri, supaya sekolah swasta bisa kebagian siswa baru.
"Kita mengkhawatirkan dalam evaluasi adanya penambahan ruang kelas untuk SMA/SMK Negeri, sehingga sekolah swasta tidak kebagian siswa. Maka itu, kita meminta keterbukaan pada rapat evaluasi PPDB tahun 2019," tegasnnya.
Umara juga meminta, kepada Gubernur Banten ataupun OPD terkait agar memikirkan nasib sekolah swasta yang ada di Banten, dengan diawal pemetaan. "Karena untuk sekolahan saya (SMA Informatika) yang memiliki akreditasi A, baru ada 27 orang mendaftar. Lalu bagaimana untuk sekolah swasta yang lainnya? Inipun perlu dipikirkan," katanya.
Seperti diketahui, informasi yang di dapat dari Dinas Pendidik dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten, bahwa siswa baru yang telah mendaftar ke SMA/SMK Negeri sebanyak 1.200 sampai 1.500 siswa. Itupun khusus untuk sekolahan favorit seperti, SMAN 1 Kota Serang, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 5, SMKN 1 dan SMKN 2. (Bie/Red)
