SERANG, TOPmedia - Walikota Serang Syafrudin geram mendengar masih banyaknya kasus penderita gizi buruk dan stunting di Kota Serang sampai Akhir April tahun 2019 ini.
Disisi lain, Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Serang saat ini masih sangat minim dalam melayani dan mendata masyarakat yang mengalami hal tersebut.
Syafrudin mengatakan, saat ini dirinya mengaku banyak mendapat aduan dan keluhan dari masyarakat kepada dirinya soal gizi buruk dan stunting.
"Adanya aduan dari masyarakat yang merasa dipersulit saat berobat ke puskesmas dan rumah sakit, karena memang saat ini kurangnya pendataan dan pelayanan yang tidak efektif menjadi persoalan yang harus diperbaiki oleh pemerintah kota dan instansi terkait," ujarnya.
Syafrudin menambahkan, seharusnya masyarakat dengan penyakit seperti gizi buruk dan stunting itu harus diprioritaskan terlebih dahulu, karena itu kasus serius.
"Mereka itu pengidap penyakit ,karena mereka masyarakat miskin yang ada di Kota Serang, kita harus utamakan itu, saat ini memang pelayanan dinas kesehatan dan dinas sosial memang kurang untuk melayani dan mendata mereka, maka tadi saya tegur mereka semua untuk diperbaiki lagi kinerja kedepannya," pungkasnya.
Untuk diketahui Penderita Stunting di Kota Serang sebanyak 2.542 dan saat ini kondisinya sudah kronis, sedangkan penderita gizi buruk sendiri berjumlah 100 sampai ditengah tahun 2019 ini
Penderita Gizi buruk yang sudah meninggal saat ini ada 10 orang, ditahun 2018 ada 4 (empat) orang dikecamatan Kasemen dan tahun 2019 ada 6 (enam) orang di seluruh Kota Serang
Untuk peta daerah rawan gizi buruk dikota serang masih sangat kuat di Kecamatan Kasemen dengan perlolehan penderita Gizi buruk sebesar 30 orang dan sisanya terbagi-bagi ke seluruh daerah Kota Serang. (Kie/Red)