Cegah Bawa Pasien Pakai Pick Up ke Rumah Sakit, Bupati Serang Siapkan Ambulan Desa 2019

photo author
- Rabu, 16 Mei 2018 | 10:48 WIB
Tatu saat memberikan reward kepada kader posyandu Kabupaten Serang di Aula RSUD Kabupaten Serang, Selasa (15/5/2018).
Tatu saat memberikan reward kepada kader posyandu Kabupaten Serang di Aula RSUD Kabupaten Serang, Selasa (15/5/2018).

SERANG, TOPmedia -  Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, guna membantu kinerja kader desa saat mengani pasien untuk dibawa ke rumah sakit, saat ini pihaknya sedang menyiapkan anggaran khusus untuk pengadaan mobil ambulance di setiap Desa untuk 2019.  

“Semoga ini bisa terwujud pada tahun 2019 dan tidak ada lagi cerita jika ada pasien yang dibawa pake mobil losbak. Soal perawatan, ditanggung dari dana Desa masing-masing,”  ungkap Tatu saat memberikan reward kepada kader posyandu Kabupaten Serang di Aula RSUD Kabupaten Serang, Selasa (15/5/2018).

Ia menambahkan, kader posyandu memiliki peran penting. Sehingga, kader layak mendapatkan reward atau penghargaan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serang. “ Reward tersebut menjadi motivasi  kader dalam menjalankan kinerjanya secara maksimal saat di posyandu,” tuturnya.

Selain itu, dengan adanya kader posyandu bayi dan balita bisa terpantau dengan baik. “Kita merasa terbantu dengan adanya ibu kader, terkadang kan anak sakit bingung bingung kemana, tapi dengan kader Insyallah mereka ditangani,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, Sri Nurhayati mengatakan bahwa, pengadaan ambulance masih dalam tahap perencanaan. Tapi, proposal dari Desa sudah beberapa yang masuk pengadaan  ambulance di setiap desa.

“Proposal masih kita seleksi, karena kita memiliki kriteria khsusus untuk mendapatkan mobil ambulance ,” tuturnya.

Sri juga mengatakan, pihaknya memberikan persyaratan khusus yakni, Desa menyanggupi seluruh biaya operasional dan menjadi Desa siaga. Agar, saat Desa memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat.

“Kalo kita backup seluruh desa untuk mengurusi operasional maka tidak cukup dan saat ini sudah ada beberapa desa yang mengajukan untuk kita proses kelanjutannya,” katanya.

Selain itu,  di Kabupaten Serang memiliki 1.533 posyandu yang tersebar di 326 desa. Dengan adanya posyandu   tersebut diharapkan tidak ada lagi gizi buruk. Meski demikian, gizi buruk nampaknya sulit untuk dihindari. “Mungkin di Negara maju juga sama, pasti ada satu atau dua yang terkena gizi buruk, paling tidak kita bisa meminimalisir,” Katanya.

Dia juga menjelaskan, tugas dan fungsi posyandu yaitu dapat mendeteksi dini bagi tumbuh kembangnya cabang bayi.

“Diharpakan dengan berfungsinya posyandu bayi dan balita terkontol, dengan baiknya pelaksanaan di posyandu, sehingga mendapatkan pelayanan kesehatan lainnya seperti imunisasi dan lainnya, kalau baik sdm (sumber daya manusia) juga akan lebih baik,”katanya. (RED)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X