SERANG, TOPmedia – Gubernur Banten Wahidin Halim mengingatkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai lanya di lingkungan Pemprov Banten agar senantiasa bersabar dan bersyukur, termasuk saat tunjanganya belum dapat atau naik. Karena, orang yang bersyukur merupakan salah satu ciri-ciri orang yang beriman.
“Tunjangan kita belum dapat atau belum naik, kita sabar, tapi begitu naik kita harus bersyukur. Bersyukur tidak hanya sekedar mengucapkan Alhamdulillah, tapi harus dipraktekan dalam rangka mengingatkan kita harus tetap beribadah kepada Allah SWT,” ungkap Wahidin dalam sambutannya saat Istighosah dan Khataman Al-Quran dalam rangka memeriahkan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke XV tingkat Provinsi Banten tahun 2018, Senin (16/04/2018).
Gubernur WH juga berpesan agar seluruh ASN dapat bekerja lebih baik dan ikhlas. Serta menjadikan pekerjaan yang diamanahkan sebagai ibadah. Sehingga, apa yang dilaksanakan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Banyak-banyak bersedekah, bekerja itu beribadah, oleh karena itu saya berharap, dengan keimanan kita yakin banten bisa kita bangun. Orang yang beriman dan bertakwa dan berkeyakinan tidak ada kata putus asa, tidak ada pesimisme dalam diri saya sejak kecil, karena selalu saya berlandaskan keyakinan kepada Allah SWT,” ucapnya.
Acara ini dihadiri oleh, Sekretaris Daerah (Sekda) Ranta Soeharta, Kepala OPD, ASN da pegawai dilingkungan Pemprov Banten serta kiyai, ulama dan tokoh agama. Istighosah dipimpin oleh KH Abuya Muhtadi Dimyati dari Cadasari, Kabupaten Pandelang, di gelar di Masjid Al-Bantani , KP3B,Curug,Kota Serang
“Istighosah itu mengkanalisasi sebagai jalan keluar dari tekanan dari himpitan dan kesulitan yang kita hadapi. Banyak-banyak beristigfar,” lanjut Gubernur.
Gubernur Wahidin berharap kegiatan ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seluruh pegawai di Lingkungan Pemprov Banten serta dapat memupuk rasa silaturahim antar sesama.
“Melalui silaturahim ini kita bangun dalam kontek habluminannas, antara bawahan dengan atasan, antara bawahan dengan bawahan, antara pejabat dengan rakyat, antara rakyat dengan gubernur, dan kita sesama manusia,” ucapnya.
Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Banten sekaligus Sekda Banten Ranta Soeharta mengatakan, alasan tidak di pusatkannya di kabupaten atau kota sebagai tuan rumah, karena pada tahun 2018 akan digelar Pilkada Serentak 2018. Seharusnya pada Tahun 2018, Kota Tangerang yang akan menjadi tuan rumah.
“Baru kali ini dipusatkan di KP3B, dan bisa lebih mudah karena disetiap OPD memiliki aula. Seharusnya di Kota Tangerang menjadi tuan rumah, tapi akan dilaksanakan Pilkada 2018. Jadi menjaga suasana tetap kondusif,” kata Sekda. (Red)