LEBAK, TOPmedia - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, mewaspadai terjadinya gempa bumi berukuran besar atau megathrust, yang kekuatannya mencapai 9 magnitudo.
Hal ini berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang diterima setelah terjadi Gempa Bumi di Kabupaten Lebak, Banten.
"Di Lebak ini diprediksi akan terjadi megatrush, nanti akan dilakukan mitigasi bencana. Nanti BNPB bersama kita, akan menentukan titik lokasi mitigasi bencana," kata Iti Octavia Jayabaya, Bupati Lebak, Senin (29/01/2018).
Meski begitu, pasca gempa 23 Januari 2018 kemarin, yang berkekuatan 6,1SR. Kondisi Kabupaten Lebak telah aman dan masyarakat kembali menempati rumah nya masing-maisng.
Rumah korban gempa yang mengalami rusak berat, Pemda bersama pemerintah pusat akan berupaya membangun kembali, dengan dana yang ada.
"Untuk yang rusak berat, Pemda (Lebak) itu selalu memberikan (dana) stimulan," jelasnya.
Sedangkan yang rusak ringan, langsung diperbaiki oleh pemerintah daerah (Pemda), TNI, Polri, beserta relawan.
"TNI, Polri juga turun, semua relawan juga turun, sudah bergotong royong, terutama rumah yang rusak ringan, sudah diperbaiki kembali. Kalau yang sudah diperbaiki, tidak masuk ke daftar bantuan," terangnya.
Perlu diketahui bahwa gempa bumi megatrush di aliran patahan Sunda, yang berlokasi di Selatan Jawa, jika runtuh bersamaan kekuatannya bisa mencapai 9,2Maghnitudo atau lebih.
Aktivitas zona tektonik ini juga menegaskan apa yang tercantum pada Peta Gempa Bumi Nasional 2017. Dalam peta tersebut disebut tentang potensi gempa berkekuatan M 8,7 yang mungkin terjadi di selatan Jawa Barat.
Gempa Sunda Megatrust di wilayah Selatan Sunda bisa memicu tsunami setinggi 20 meter di pesisir Banten dan Lampung. Potensi gempa raksasa ini disimpulkan dari kekosongan gempa (seismic gap) sepanjang 360-550km. Zona kosong gempa itu sangat mungkin menyimpan potensi gempa raksasa karena energi dari gesekan dua lempeng bumi masih tersimpan.
Potensi megatrust di Jawa Bagian Selatan, sekitar Selat Sunda, mulai diteliti para ahli sejak gempa Aceh 2004 dan Sendai 2011. Di Indonesia, potensi gempa besar bisa di zona subduksi Mentawai, Selat Sunda, selatan Bali, Flores, hingga sekitar Ambon dan Papua.
Jika gempa besar ini terjadi, maka Jakarta yang berjarak 250km dari pusat gempa, akan di 'goyang' selama beberapa menit, menimbulkan kerusakan bangunan, dan tsunami setinggi lima meter di wilayah Utara Jakarta. (YDtama/Red)