SERANG, TOPmedia - Sepanjang tahun 2016, para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) menyumbang devisa bagi negara sebesar menyumbangkan USD10,6 miliar.
"Setahun USD10,6 miliar dikali (kurs rupiah) Rp13.600, sekitar Rp125 triliun. (Yang berangkat) 6,2 juta tahun 2016. Tumbuh 8 persen tiap tahun," kata Nusron Wahid, Kepala BNP2TKI, kepada awak media, di Gedung Olah Raga (GOR) Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten, Kamis (14/11/2017).
Meski menyumbang devisa yang cukup besar bagi keuangan negara, namun nasib TKI masih kerap kali mendapatkan siksaan dari majikannya.
Menurut Nusron, salah satu penyebabnya kendala bahasa dalam berkomunikasi. Sehingga harus diberikan pembaruan dalam soft skillnya.
"Nah, up grading ini untuk mengurangi jarak, mengurangi kemampuan bahasa dan (memperbaiki) atitude (TKI) sesuai standar negara tujuan," jelasnya.
Dilokasi itu, Nusron melepas 715 buruh migran Indonesia ke berbagai negara tujuan untuk bekerja.
Sebelum diberangkatkan, para calon TKI itu diberi pembekalan kembali oleh BNP2TKI.
"Yang kita siapkan orang bekerja diluar negeri itu kan sebelum berangkat, terutama bekal kemampuan dan bahasa, hard skill dan soft skill," terangnya. (YDtama/Red)