Pemkab Serang Pastikan Bantuan Korban Puting Beliung di Cikande Sudah Turun

photo author
- Jumat, 24 November 2017 | 11:37 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat kunjungi korban Puting Beliung di Kampung Pabuaran, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat kunjungi korban Puting Beliung di Kampung Pabuaran, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.

SERANG, TOPmedia - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah diundang untuk “bacakan” bersama warga korban Puting Beliung di Kampung Pabuaran, Desa Cikande, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Kamis (23/11/2017). Kedatangan Bupati Serang disambut dengan hangat oleh warga tersebut dan menyalami satu persatu para warga korban puting beliung.

Ratusan warga ikut berbaur menikmati hidangan siang bersama Bupati Serang dengan menu seadanya. Tatu menjelaskan, undangan ‘bacakan’ tersebut datang dari masyarakat sekaligus memastikan anggaran sudah sampai kepada korban puting beliung dan memastikan pembangunan tersebut sudah dimulai.

“Bantuan dari Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang sudah turun untuk pembangunan yang akan dibantu oleh Koramil dan warga sekitar secara bergotong royong,” katanya.

Tatu menjelaskan, saat ini camat akan memastikan sudah terdata dengan baik terkait kerusakan yang dialami warga tersebut. Rumah yang rusak parah akan dimasukan kedalam bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan kategori BPBD.

“Bantuan untuk empat rumah sudah turun yang berasal dari iuran Aparatur Negeri Sipil (ASN) Kabupaten Serang dengan masing-masing rumah mendapatkan bantuan 25 juta untuk perbaikan, selebihnya akan ada bantuan dari pihak provinsi dan BPBD,” katanya.

Tatu berharap, masyarakat bisa berbaur dan ikut serta membantu bergotong royong dalam perbaikan rumah tersebut untuk mempercepat pembangunan dengan adanya kordinasi dengan pihak Desa  dan Kecamatan.

Sementara itu, Arsiti salah satu korban puting beliung bercerita saat kejadian puting beliung datang lari dari rumahnya menuju tempat yang aman untuk menyelamatkan diri. “Saat melihat dari jendela, saya melihat angin yang kencang dan awan  gelap serta rumah yang rubuh bikin saya kaget hingga pingsan,” katanya.

Arsiti juga berharap, melalui bantuan tersebut dirinya bisa memiliki rumah untuk ditempati bersama keluarganya sehingga tidak tinggal di tenda kembali. Saat ini, Arsiti bergantung hidupnya dari bantuan tetangga dan kerabat dekatnya untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kami sangat berterimakasih atas bantuan yang diberikan selama ini, dan ini akan menjadi bermanfaat bagi kita karena membutuhkan uluran tangan,” ujarnya. (Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X