PANDEGLANG, TOPmedia - Presiden Joko Widodo terus memberikan perhatian khusus pada pemanfaatan Dana Desa untuk percepatan pembangunan desa. Kunjungan Presiden ke Desa Muruy di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (04/10/2017), untuk meresmikan pembangunan 326 embung yang akan dibangun di desa-desa di Pandeglang dan Presiden juga akan melaksanakan gerakan penanaman jagung sebagai dukungan pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) di Pandeglang.
Embung dan Prukades merupakan bagian dari empat program prioritas pembangunan desa yang menjadi program unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Dua program lainnya yakni pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan membuat Sarana Olahraga Desa (Raga Desa).
Dikatakan Presiden Jokowi, dalam tiga tahun terakhir, Pemerintah Pusat telah mengucurkan dana desa ke daerah-daerah sebanyak Rp127 triliun. Angka itu, menurut Presiden, besar sekali. Bahkan di Indonesia terdapat 74.000 desa. Setiap tahun per desa, memperoleh dana sebesar Rp300 juta.
“Tahun pertama 20 triliun, tahun kedua 40 triliun, dan tahun keempat 67 triliun. Itu per desa sangat gede tiap tahunnya, tahun kedua 600 juta dan tahun ketiga 800 juta. Kalau tidak menimbulkan kesejahteraan di desa, itulah pasti ada masalah,” tuturnya.
Presiden Jokowi juga mengingatkan agar dana desa mendapatkan perhatian dan pengawasan yang dilakukan terus menerus. Sebab, anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk dana desa sangat besar. Sejak awal, Jokowi berharap dana desa bisa berdampak positif terhadap perputaran uang di desa dan menaikkan daya beli masyarakat.
“Uang ini harus muter-muter di desa atau minimal di Kabupaten. Jangan sampai balik lagi ke Kota (Pemerintah Pusat),” pintanya.
Kunjungan Presiden ke Desa Muruy, Kecamatan Menesa, Kabupaten Pandeglang didampingi sejumlah Menteri, Gubernur Banten Wahidin Halim, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, Bupati Pandeglang Irna Narulita dan dihadiri ribuan masyarakat Pandeglang. (Humas/Red)