Tahun 2016, Korban Kekerasan di Banten Capai 880 Orang

photo author
- Senin, 4 September 2017 | 15:11 WIB
Sosialisasi Pencegahan Korban Tindak Kekerasan oleh Dinsos Banten. (Foto: TOPmedia)
Sosialisasi Pencegahan Korban Tindak Kekerasan oleh Dinsos Banten. (Foto: TOPmedia)

SERANG, TOPmedia - Dinas Sosial Provinsi Banten melalui Seksi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial, Korban Perdagangan Orang dan Korban Penyalahgunaan Napza menyelenggarakan Sosialisasi Pencegahan Korban Tindak Kekerasan terhadap 30 orang peserta di wilayah Kecamatan Bojong, bertempat di Gedung PGRI Bojong Kabupaten Pandeglang.

Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi Sosial dan Tuna Sosial, Korban Perdagangan Orang dan Korban Penyalahgunaan Napza, Asep Hanan mengatakan, maksud dan tujuan kegiatan meningkatkan kesadaran dan motivasi diri, menumbuhkan konsep diri yang positif dan mampu mencegah perilaku tindak kekerasan serta terhindar kembali sebagai korban tindak kekerasan. Tercatat tahun 2016 sebanyak 880 orang korban di wilayah Provinsi Banten.

"Diharapkan korban tindak kekerasan baik sebagai akibat perlakuan salah, eksploitasi, diskriminasi dan bentuk kekerasan lainya dapat pulih kembali harga diri dan fungsi sosialnya serta mampu melakukan pencegahan baik individu, keluarga dan lingkungan sosial di sekitarnya." ujarnya, Senin (9/4/2017).

Di tempat sama, mewakili P2TP2A Pandeglang, Enong Iroh Rohayah menyampaikan, materi tentang keberadaan lembaga tersebut antara lain berfungsi sebagai pusat rujukan, konsultasi hukum, pemulihan trauma, penanganan krisis, rumah aman/singgah.

“Kita hanya memberikan materi dimana materi yang kita berikan untuk memberikan motivasi dalam untuk melanjutkan hidup yang positif, agar kedepannya bisa lebih baik korban yang mengalami kekerasan tidak lagi mengalami kehidupan yang menurut saya sangat prihatin,” katanya.

Sementara itu, pihak  Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang, Santosa Urip sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena selama ini korban tindak kekerasan dianggap sebagai masalah internal keluarga dan aib atau memalukan. Ini akibat faktor ekonomi, pengaruh nilai dan budaya serta tekanan psikososial.

“Sosialisasi ini sebagai satu upaya  pencegahan yang dilakukan pemerintah daerah supaya tidak terjadi lagi pada korban maupun lingkungan sosial di sekitarnya,” pungkasnya. (Gilang/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X