SERANG, TOPmedia - Menanggapi banyaknya obat-obatan jenis herbal di Provinsi Banten yang dijual di pasaran, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Sigit Wardjoyo menyampaikan, bahwa kearifan dan kekayaan lokal yang begitu banyak, sangat disayangkan jika tidak digunakan.
Oleh karena itu, lanjut Sigit, kedepan pihaknya akan menginventarisir semua tentang cara-cara pengobatan herbalis atau tradisional. Setelah itu, mereka akan mensosialisasikan kepada masyarakat, juga mengintegrasikan dengan pelayanan kesehatan yang sudah ada.
"Misalkan, daun-daun apa yang bermanfaat bagi kesehatan, di puskesmas nanti sudah akan kita mulai untuk herbalis seperti itu, juga di rumah sakit. Disamping juga, ada semacam pijat, akupuntur, dan sebagainya, pada intinya kalau itu bermanfaat bagi masyarakat, kita akan integrasikan dengan pelayanan kesehatan yang sudah ada," kata Sigit, usai kegiatan Advokasi Pelayanan Kesehatan Tradisional, di Hotel Le Dian, Serang, Senin (27/3/2017).
Disamping itu, Sigit pun mengatakan, selain ingin mengintegrasikan pelayanan kesehatan tradisional, pihaknya juga akan melakukan pengawasan untuk menghindari dari yang namanya penipuan akan obat-obatan tradisional yang belum terdaftar di beberapa daerah, guna melindungi masyarakat dari hal tersebut.
"Jangan sampai hanya sekedar tipu-tipu ke masyarakat untuk mencari duit saja. Jadi, kita harus yakin itu benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, nanti kita integrasikan di pelayanan kesehatan yang ada," ujarnya.
Adapun output dari kegiatan advokasi pelayanan kesehatan tradisional yang dilakukan tersebut guna membuat kesepakatan dari teman-teman kabupaten kota Serang untuk bersama-sama mengintegrasikan, serta memfasilitasi pengobatan dan pelayanan kesehatan tradisional secara benar.
"Artinya, bukan asal-asalan. Misalkan, daun ini atau itu, memang harus benar-benar ada manfaat dan khasiatnya," pungkasnya. (Be/Red)