SERANG, TOPmedia - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tjhajo Kumolo kembali kunjungi Banten, kedatangan Mendagri kali ini dalam rangka memberikan pengarahan kepada Plt Gubernur Banten Nata Irawan. Acara ini dihadiri juga oleh Forkopimda (Kapolda,Danrem, dll) serta Bupati/Wali Kota se-Provinsi Banten, yang dilaksanakan di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang.
Dalam sambutanya, Mendagri menjelaskan tugas utama aparatur pemerintah khususnya Kemendagri, hukumnya wajib melaksanakan pembangunan politik, yang di dalamnya ada dewan pimpinan daerah (DPRD) dan sampai ke intansi terkecil seperti camat.
Mendagri juga berpesan agar laju pembangunan di Provinsi Banten bisa berjalan dengan lancar. Seperti Halnya dirangka pembangunan, Mendagri menyatakan semua pembangunan tidak diperbolehkan dijalankan dalam satu tahun sekaligus.
"Pemimpin jangan memikirkan pembangunan semasa ia menjabat saja, akan tetapi ia harus berpikir pembangunan untuk 50 tahun kedepan. Untuk penyusunan program di Banten, harus fokus tidak boleh satu tahun di gebyar semua. Semua harus fokus biar hasilnya kelihatan," kata Mendagri, Jumat (18/11/2016).
Menurut Mendagri, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat harus dilibatkan untuk mensukseskan pembangunan diseluruh daerah, terlebih di Banten yang masih kental akan budaya lokalnya. "Walaupun ada aparat keamanan, tanpa melibatkan tokoh agama, adat dan masyarakat, pembangunan tidak akan berhasil. Karena menjaga ketentraman dan stabilitas itu memerlukan bantuan tokoh agama, tokoh masyarakat dan adat," ujarnya.
Sementara itu, Plt Gubernur Banten Nata Irawan dalam sambutanya menyampaikan bahwa pertama menjalankan tugas sebagai Plt Gubernur Banten ia sudah melaksanakan tugas yang pertama yaitu menjaga ketentraman di Provinsi Banten.
"Menjaga kelancaran di Provinsi Banten, menjaga ketentraman selama proses pemilihan gubernur. Kami telah melakukan rapat koordinasi dengan anggota Bawaslu dan juga sudah melakukan Copy Morning dengan Polda Banten, Danrem, Dandim, Kejaksaan dan lainnya, untuk melaporkan dalam pembinaan kerukuran umat agama menjelang pilkada," pungkas Nata. (Gilang/Red)