SERANG, TOPmedia - Program pengampunan pajak atau Tax Amnesty tahap pertama sudah berakhir pada 30 September lalu. Namun sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, belum sepenuhnya mengerti program tersebut. Oleh karenanya, Pemerintah diminta tidak hanya rajin mengimbau warga negara mengikuti Tax Amnesty, tapi mereka juga menjadi orang yang berdiri di depan atau menjadi contoh dan teladan demi suksesnya program Tax Amnesty.
Dikatakan Sekertaris Daerah Banten Ranta Soeharta, dirinya sangat menyayangkan terhadap mental sebagaian pejabat eselon II yang masih mempertanyakan kesejahteraan pribadi dalam menjalankan amanat yang diemban. Menurutnya, dampak dari pejabat eselon yang cengeng, akan membuat kinerja pegawai di dalamnya tidak maksimal, dimana peningkatan kesejahteraan pribadi lebih diutamakan daripada peningkatan kinerja.
"Masih ada pejabat eselon II yang cengeng. Inginnya pendapatan meningkat tapi kinerjanya ga meningkat. Hayu saya tantang kinerjanya sama sekda," ujar Ranta, saat memberi arahan pada sosialisasi Tax Amnesty di aula DPPKD Banten, Kamis (6/10/2016)..
Dijelaskan Ranta, bahwa Pemerintah Provinsi Banten pada dasarnya ingin meningkatkan kesejahteraan pegawai. Akan tetapi hal tersebut harus diimbangi dengan kinerja yang maksimal, sehingga target program kerja yang telah direncanakan bisa segera tercapai.
"Saya juga ingin pegawai pemprov sejahtera. Tapi kasih contoh yang baik, tingkatkan kinerjanya. Sekda juga sudah ngasih contoh ko. Tolong benahi bapak ibu sekarang," pesannya.
Selain optimalisasi kinerja, Sekda mengatakan pemerintah saat ini juga masih fokus terhadap persoalan rencana aksi dengan KPK.
"Yang lain kita punya rencana aksi. Besok tanggal 11 dan 12 KPK akan ke sini lagi. Karena ada beberapa bidang yang belum siap," jelas Ranta. (Humas/Red)