SERANG, TOPmedia - Dalam rangka meningkatkan pengembangan keberagaman pangan, Pemerintah Provinsi Banten menggelar Lomba Cipta Menu Beragam Bergizi Seimbang dan Aman, di salah satu rumah makan di Kota Serang, Selasa (27/09/2016).
Sekretaris Daerah (Sekda) Ranta Suharta, menegaskan perlunya meningkatkan implementasi pengembangan keberagaman pangan di Provinsi Banten. Pasalnya, sejauh ini pencapaian score Pola Pangan Harapan (PPH) Banten baru mencapai 84,5 sedangkan score ideal sebesar 100.
“Implementasi pengembangan keberagaman pangan di Banten terus dan harus ditingkatkan,” kata Sekda Ranta dalam sambutannya.
Ranta mengatakan, penganekaragaman konsumsi pangan merupakan upaya memantapkan dan membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam dan seimbang dalam jumlah gizi dan komposisi yang cukup serta dapat mendukung hidup sehat, aktif dan produktif.
"Faktor penentu mutu makanan adalah keanekaragaman jenis pangan, keseimbangan gizi dan keamanan pangan. Oleh karena itu, perlu ada upaya menyajikan pangan-pangan olahan yang aman dikonsumsi yang berasal dari pangan lokal," katanya.
Menurutnya, saat ini pemerintah terus berupaya untuk mengurangi penggunaan beras dan tepung terigu dalam mengolah pangannya agar produk-produk pangan lokal dapat dimanfaatkan dan dijadikan makanan yang memiliki cita rasa tinggi melalui seni kuliner.
"Panganan lokal itu membawa manfaat bagi tubuh kita. Banyak mengandung zat gizi, bisa mengihdari penyakit diabetes, kanker dan penyakit tidak menular," ujarnya.
"Saya mengharapkan melalui lomba ini dijadikan ajang mempromosikan bahan pangan lokal dan olahannya yang berasal dari non beras dan non terigu kepada masyarakat untuk dijadikan pangan pilihan sebagai sumber karbohindrat," tambah Ranta.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Banten Dewi Indriati Rano menegaskan, untuk meningkatkan keberagaman konsumsi pangan di Banten, upaya yang dilakukan adalah memberikan kesadaran kepada masyarakat agar mengonsumsi pangan yang sehat dan aman.
Menurut Dewi, untuk keberagaman pangan yang perlu ditingkatkan, khususnya buah, sayur, protein hewani, kacang-kacangan dan umbi-umbian dari sumber karbohidrat.
"Saat ini pemanfaat umbi-umbian dimasyarakat masih rendah. Orang masih memiliki persepi bahwa belum disebut makan kalau belum makan nasi. Padahal kan sumbangan energi dari umbi-umbian sama dengan energi yang dihasilkan oleh nasi," ucap Dewi.
"Saya juga mengajak pengurus PKK se-Banten, ayo kita sosialisasikan gerakan mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi seimbang dan aman agar masyarakat kita tetap sehat dan produktif," ajak Dewi. (Humas/Red)