TOPMEDIA - Pada tahun 2018 terjadi gempa bumi dan tsunami di Sulawesi tepatnya di Kota Palu yang sangat terdampak. Salah satu kerusakan besar yang terjadi adalah di Bandara Udara Mutiara SIS Al- Jufri, yang saat ini sudah di Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Rehabilitasi dan Rekonstruksi ini juga dilakukan di beberapa bandara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.
Bandara ini sangat penting untuk mobilitas orang, barang, logistik, karena rusak jadi sangat terganggu.
Terutama untuk mengirimkan bantuan pada saat itu sulit untuk masuk karena bandaranya tidak bisa dipakai.
“Pada siang ini Alhamdulilah telah Rehabilitasi dan Rekonstruksi kita akan meresmikan Bandara Udara Mutiara SIS Al- Jufri di Kota Palu Sulawesi Tengah ini.” Ucap Jokowi. dilansir dari YouTube resmi Sekretariat Presiden, Rabu (27/3/2024).
“Yang dibangun dengan anggaran yang tidak sedikit yaitu Rp 567 miliar, dan ukuran pajang rante 1.510 dan lebar 45 ini bisa didarati oleh pesawat,” dilanjut katanya.
Sehingga ini akan meningkatkan kecepatan mobilitas orang dan barang dari Sulawesi Tengah.
Jokowi juga telah meresmikan beberapa bandara lainnya yang berada di Sulawesi.
Baca Juga: Warganet Puji Penampilan Ragnar Oratmangoen dan Jay Idzes Usai Cetak Gol Kontra Vietnam
“Selain itu juga pada hari ini juga akan kita resmikan Bandara Pangke Laut di Kabupaten Pangke di Sulewsi Tengah, Kemudian Bandara Bolang Mongondow di Kabupaten Bolang Mongondow Sulawesi Utara, dan Bandara Taman Bungkarno di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara,”
Jokowi juga memberitahu anggaran yang dikeluarkan untuk beberapa bandara lainnya.
Untuk Bandara Pangke Laut menghabiskan anggaran 276 miliar, untuk Bandara Bolang Mongondow menghabiskan Rp 391 miliar, dan Bandara Taman Bungkarno mengahabiskan Rp 599 miliar.
“Dengan mengucap Bismillahhirrahmannirrahim pada siang hari ini saya resmikan rehabilitasi, rentruksi, dan Pembangunan Bandara Udara Mutiara SIS Al- Jufrfi, Bandara Pangke Laut, Bolang Mongondow, dan Bandara Taman Bungkarno. Terimakasih.”
Kemudian dilanjuti penekenan tombol sirena dan penanda tanganan prasasti, tanda bahwa telah diresmikan oleh Presiden RI.(Agnes Agustina)