Jelang Balapan MotoGP Thailand, Espargaro Ungkap Pertemuan 'Insiprasional' di Motegi

TOPMEDIA – Pembalap MotoGP Aleix Espargaro telah mengungkapkan dia menginspirasi meja yang penuh dengan para engineer dan anggota tim yang kecewa di sebuah restoran Jepang setelah kesalahan mahal di Motegi.

Aleix Espargaro berjuang untuk memangkas jarak dengan Fabio Quartararo hilang ketika motor yang tungangi pada akhir warm-up lap di Motegi berada dalam mode 'eco'.

Sejatinya urutan start keenam Aleix Espargaro cukup ideal untuk merangsek ke barisan depan, dia malah bergabung di urutan terakhir dan finis di urutan ke-16.

 Baca Juga: Danilo Petrucci: Saya Harap Hujan akan Turun Selamanya di MotoGP Thailand 2022

Aleix Espargaro di klasemen MotoGP berada diurutan ketiga, 25 poin di belakang Quartararo.

Dikutip dari laman Crash, Aleix Espargaro mengatakan, "Saya cukup sedih, tidak marah, tentang apa yang terjadi pada hari Minggu," katanya.

“Saya pergi ke Tokyo, makan malam dengan tim saya, saya mencintai setiap orang, dan mereka lebih sedih daripada saya! saya adalah pemimpinnya. Saya berkata: 'Angkat kepala'.

 Baca Juga: Jack Miller Sukses Raih Kemenangan Perdana di MotoGP Jepang

“Saya akan mencoba untuk memulihkan poin di MotoGP Thailand 2022. Kami menggunakan kesalahan itu untuk menganalisis kembali segalanya, untuk mencoba meningkatkan. Itu tidak sesederhana kelihatannya, masalahnya. Itu adalah kesalahan manusia. Itu bisa terjadi,” kata Aleix Espargaro.

Kesengsaraan Aleix Espargaro terasa semakin pahit ketika dua rival gelarnya, Quartararo dan Francesco Bagnaia, tidak mampu bertarung untuk kemenangan di Jepang.

Bagnaia tersingkir dan Quartararo finis di urutan kedelapan, sementara Jack Miller menang, yang berarti Espargaro kehilangan kesempatannya untuk secara drastis mengurangi jaraknya ke posisi teratas dalam klasemen.

 Baca Juga: Brad Binder Tampil Luar Biasa di MotoGP Motegi Jepang

“Saya kesal, bukan hanya karena kesalahannya, tapi juga bagaimana jalannya balapan,” terang Aleix Espargaro.

“Kini saya sepenuhnya positif. Saya harap kami bisa berkendara di balapan kering, tetapi jika basah, saya cepat di Buriram.”***