TOPMEDIA.CO.ID - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terus berupaya mempercepat penanganan sampah di Provinsi Bali khususnya di Kawasan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan). Tak hanyak untuk menyongsong puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) 2022 di Bali, program pengolahan sampah tersebut diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Sugeng Hariyono menjelaskan, Kemendagri secara berkala akan menggelar rapat monitoring evaluasi selama sebulan sekali atau dua minggu sekali, untuk melihat progres pembenahan pengelolaan sampah, baik di tingkat Provinsi Bali maupun Sarbagita agar sesuai target.
Hal itu disampaikannya saat rapat bertajuk “Pembahasan percepatan penanganan sampah Kawasan Sarbagita Provinsi Bali dan hambatannya di masing-masing kabupaten/kota”. Agenda yang diikuti jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Bali tersebut berlangsung di Ruang Rapat Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Sabtu 26 Febuari 2022.
Sugeng menuturkan, pertemuan tersebut untuk mengidentifikasi berbagai masalah yang berpotensi mempengaruhi target penyelesaian pembangunan fasilitas pengolahan sampah. Adapun target tersebut direncanakan rampung pada akhir Juli 2022, sehingga pada Agustus fasilitas itu dapat mulai beroperasi.
Baca Juga: Persoalan Sampah Jelang Puncak KTT G20, Masih Belum Tintas
“Kalau dari diskusi kemarin, untuk sampai bulan Juli, masalah yang sifatnya krusial itu hampir tidak ada,” terangnya.
Sugeng menjelaskan, Kemendagri tak hanya memastikan program penanganan sampah sekadar untuk menyukseskan G20. Namun, pihaknya akan memastikan program pengolahan sampah ini berjalan secara berkelanjutan, baik dari aspek pemeliharaannya, maupun peningkatan kualitas dan kuantitasnya.