"Sesuai dengan Toray Sustainability Vision, PT ITS memiliki target untuk mengurangi efek rumah kaca sebesar 30 persen. Peralihan listrik ke PLN akan memberikan kontribusi yang signifikan dari Toray Group untuk mengurangi emisi gas rumah kaca," katanya.
Sebagai informasi, PT ITS didirikan pada Oktober 1971 sebagai pionir dalam memproduksi serat sintetis di Indonesia dengan menggunakan teknologi dari Toray Jepang. Saat ini, PT ITS memproduksi Nylon Filament Yarn, Polyester Staple Fiber dan Polyester Filament Yarn.
Dalam masa pandemi covid-19, PT ITS termasuk kedalam industri kritikal sehingga perusahaan tersebut turut membantu Indonesia dalam menyediakan bahan pakaian untuk di proses di grup perusahaannya yang meliputi Uniqlo dan lain sebagainya. Pabriknya yang berlokasi di Tangerang ini memiliki estimasi pemakaian listrik minimum mencapai lebih dari 9.9 juta kWh.
Acara upacara Energize 150 kV PT Indonesia Toray Synthetics dihadiri oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan Bob Saril, Presiden Direktur PT ITS Yamamoto Hirofusa, bertempat di kantor PT ITS.(Den/Red)