SERANG, TOPmedia - Kejadian yang terjadi di Kampung Calingcing, Desa Kopo, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, pada Sabtu 2 Oktober 2021. Perselisihan antar warga mengenai Calon Kepala Desa (Cakades) menarik perhatian publik.
Menurut informasi dari warga sekitar Desa Kopo, kejadian awal bermula seorang perempuan yang bernama Ira Dewi Darma sedang duduk di depan teras rumah. Tak lama saudara laki-laki bernama Riki melintas dan berhenti di depan rumah bibinya, kemudian korban berniat becanda sembari bilang "Ki Jangan Lupa Coblos Nomor 1" kata beliau dengan sunda gurau.
Tak selesai sampai disitu, Riki yang tidak terima turun dari motor, dan melakukan penganiayaan kepada bibinya sendiri.
"Saya kan biasa sama saudara becanda pak, kata saya ki Coblos Nomor 1, cuman memang jari saya yang di acungkan 2. Disitulah si Riki turun dari motor mundar -mandir sambil meludah, dan memukuli kepala belakang,"kata Dewi sapaan akrabnya yang menjadi korban pemukulan. Sabtu sore (2/10/2021).
Dewi mengakui, saat dirinya di pukuli oleh, menjerit-menjerit. Akhirnya ramai keluarga atau saudara laki-laki yang lainnya menemui dan langsung merelai.
"Saya waktu itu menjerit-jerit, karena saya di pukuli. Saudara saya yang lainnya langsung menemui dan merelai, dan tak lama saya pulang. Sumpah pak, saya di Kampung Calingcing, Desa Kopo ini sudah tidak punya hak pilih. Saya sudah pindah ke Rangkasbitung Lebak," jelasnya.
Atas kejadian tersebut, Ira Dewi berobat ke klinik, dan untung saja tidak kenapa-kenapa pada bagian kepala.
Sementara itu, Ketua DPD Kesti TTKKDH Kabupaten Serang, Riky Suhendra ikut angkat bicara. Ia mengatakan, jelang Pilkades serentak di Kabupaten Serang jangan sampai menimbulkan gejolak maupun permasalahan di masyarakat.
Seperti yang sedang terjadi di Desa Kopo, menurut Riky, hanyalah sebuah kesalahpahaman, dan seharusnya dapat diselesaikan dengan pikiran yang tenang.
"Makanya saya mengajak kepada para pendukung Pemlihan Kepala Desa, tetap menjaga perdamaian dan kondusifitas," kata Riky saat ditemui di pendopo Bupati Serang, Rabu(6/10/2021).
Lanjut Riky, perselihan atau gejolak terbilang sangat wajar dalam pesta demokrasi, baik pemilihan DPRD maupun Pemilihan Kepala Desa tak dapat dihindari.
"Namun masalah itu jangan di perpanjang permasalahannya, kita duduk bersama agar terselesaikan dengan kekeluargaan," jelasnya.
Diakhir wawancara, Riky menegaskan, meskipun dirinya bukan ada di wilayah Desa Kopo, namun dirinnya pun mengingatkan agar pelaksanaan Pilkades serentak ini berjalan damai, lancar dan kondusif.
"Termasuk tim suksesnya juga mendukung pemerintah menyusksekan pilkades serentak. Boleh kondisi panas, tapi kepala dingin, supaya tidak ada keributa," tutupnya seraya mengakhiri wawancara.(Feby/Red)