nasional

ABG Diklaim Mampu Atasi Sampah dan Tingkatkan PAD Kota Serang

Jumat, 6 Maret 2020 | 07:38 WIB
Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin saat melihat pengoperasian mesin karbon ABG. (Foto: TOPmedia)

SERANG, TOPmedia - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan, Provinsi Bali, berkunjung ke Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Kamis (5/3/2020). Kunjungannya tersebut bertujuan untuk mempelajari secara langsung cara mengoperasikan alat mesin karbon Gen 5 atau mesin ABG  (Ape Bae Gelem) yang telah digunakan di Kota Serang. 
 
Dikatakan Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin, bahwa dengan adanya alat yang disebut Mesin Karbon ABG, diharapkan pengolahan sampah di Kota Serang terus membaik. Menurutnya, alat ABG tidak hanya sebatas mengatasi sampah, tapi juga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Serang.

"Di Kota Serang terkait sampah merupakan persoalan kita bersama, tapi Alhamdulillah dengan penemuan pak Dr. Ishenny’s  dan pa kadis LH ini ya tentu Pemkot Serang berbangga hati dan sangat mengapresiasi. Kita juga patut syukuri bersama-sama, mudah-mudahan program ini bermanfaat untuk rakyat Kota Serang khususnya dan Indonesia pada umumnya," katanya.

Dijelaskan Subadri, Pemkot Serang rencananya akan mengadakan 45 mesin karbon ABG. Karena menurutnya, dari pengelolaan sampah itu bisa menjadi karbon dan air Lindi yang dapat dijual, sehingga dapat menghasilkan PAD untuk kota Serang. 

"Kalau cuma satu itu namanya bukan solusi, jadi dalam waktu dekat ini akan mengadakan 45 unit mesin karbo. Insya Allah dianggaran perubahan. Karena mesin ini sangat besar peluangnya. Kita bikin regulasinya dulu terus hal-hal lain gimana caranya supaya meningkatkan PAD," ujarnya.

Di tempat sama, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), Kabupaten Tabanan, Ida Bagus Wiratmaja mengatakan, sudah sekitar enam bulan lalu pihaknya mencari daerah yang telah menggunakan alat mesin karbon buatan Dr. Ishenny’s yang berasal dari Aceh. Secara kebetulan, Kota Serang merupakan daerah satu-satunya di Indonesia yang telah menggunakannya. 

“Kami ingin melihat mesin tersebut secara langsung, dan ternyata mesin itu belum terpasang di seluruh daerah di Indonesia. Sekitar dua bulan lalu kami dengar Kota Serang telah menggunakan, maka kami datang untuk melihat langsung sekaligus belajar mengoperasikannya,” katanya.

Ia menjelaskan, alat tersebut akan sangat membantu dalam pengelolaan sampah di daerahnya. Sebab saat ini penumpukkan sampah mencapai ketinggian 15 meter dengan luas wilayah dua hektare. Sementara pihaknya tidak pernah mengelola sampah tersebut. “Kami hanya melakukan penumpukan dan lama-lama akan menghasilkan gas metana lalu terbakar. Sementara sudah enam bulan ditempat kami tidak pernah padam,” ujarnya.

Maka dari itu, melalui alat tersebut, pihaknya mulai tertarik dan akan menggunakan dengan membutuhkan paling sedikit sekitar sepuluh alat. “Karena di kami itu tidak ada pemilahan sampah, maka ini sangat bagus, apalagi ini ada Sembilan produk yang dihasilkan. Mudah-mudahan ini bisa mengatasi sampah di Kabupaten Tabanan,” ucapnya. (TM1/Red)

Tags

Terkini