SERANG,TOPmedia - Gubernur Banten Wahidin Halim menegaskan bahwa seluruh korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Banten harus mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik dan menyeluruh. Artinya, tidak hanya pelayanan yang bersifat pertolongan pertama melainkan keseluruhan gangguan kesehatan yang diderita hingga sembuh.
Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan telah membentuk 11 Posko Kesehatan di lokasi pengungsian. Sebanyak 6.111 pengungsi telah terlayani di posko kesehatan yang telah dibentuk.
Ditegaskan Gubernur WH, penanganan banjir bandang maupun banjir di beberapa wilayah Banten dilaksanakan sesuai dengan protap (prosedur tetap, red).
"Pertama kita respon dengan evakuasi, kita bawa ke pengungsian. Beberapa lokasi di Lebak seperti Lebak Gedong yang jalurnya terkena longsor baru pada Kamis kita berhasil menembus dengan excavator. Lalu ada juga yang berada di seberang sungai, sudah mulai dievakuasi oleh tim Brimob melalui perahu karet, terutama yang jembatannya terputus," papar WH.
Yang kedua, lanjut WH, melalui posko-posko penanganan banjir semua tim bergerak mulai provinsi, kota dan kabupaten. Kita juga menyediakan kebutuhan selama mereka di pengungsian. Hampir semuanya mendapatkan pelayanan.
"Yang ketiga adalah aspek persoalan paska banjir. Ada 700 kepala keluarga di Kabupaten Lebak yang mereka terkena dampak rumahnya hanyut. Begitu juga rumah-rumah di tempat lain yang rusak," tegasnya.
Hingga hari Sabtu (5/01/2020) korban banjir yang telah mendapatkan layanan kesehatan di Posko Kesehatan Dinkes Pemprov Banten mencapai 6.111 orang. Dengan sebaran: Kabupaten Lebak 2.909 orang, Kabupaten Tangerang 1836 orang, Kota Tangerang Selatan 604 orang, Kota Tangerang 465 orang, dan Kabupaten Serang 297 orang. (TM-1/Red)