SERANG, TOPmedia - Sungguh miris nasib Patoni (67), warga Lingkungan RT 06/01, Lopang gede, Kelurahan lopang, Kecamatan Serang, Kota Serang. Pria pekerja serabutan tersebut menderita penyakit kulit selama 4 bulan lamanya dan hingga kini belum tersentuh perhatian dari pemerintah.
Bahrul Ulum, adik kandung dari Patoni mengatakan, Pathoni yang sejak 4 bulan lalu tidak pernah menceritakan Penyakit kulit yang dideritanya, baru diketahui oleh dirinya saat ia membuka baju yang dikenakan Patoni.
"Orangnya gak mau cerita dia itu, ketauan sekitar 3 minggu lalu pas buka bajunya. Soalnya saya agak curiga, pas saya buka ternyata di dalam tubuhnya kulitnya sudah pada terkelupas," ujar Bahrul, saat ditemui di kediamannya, Selasa (31/12/2019).
Menurutnya, ketika akan dirujuk ke rumah sakit, namun pihak keluarga bermusyawarah terlebih dahulu, lantaran kakaknya tersebut tidak mempunyai kartu BPJS Kesehatan.
"Awalnya bintik-bintik merah banyak, ada nanahnya. Ke klinik setempat sudah, tapi disuruh rujuk kerumah sakit, ngga punya BPJS. Belum diketahui penyakitnya apa, harus dirujuk kerumah sakit, keluhannya dari kulit," katanya.
Pihak keluarga berharap kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, agar dapat membantu untuk meringankan musibah yang diderita oleh Patoni terkait penanganan maupun biaya pengobatan.
"Harapannya kepada pemerintah Kota Serang, mudah-mudahan bisa dibantu untuk masalah penanganan biaya pengobatan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua RT 01 Lingkungan Lopang Gede mengatakan, dirinya baru mengetahui kondisi Patoni saat ini, karena pihak keluarga tidak ada yang memberitahu.
"Jujur saya baru ngeliat warga saya yang sakit ini. Awalnya keluarganya tidak ada yang ngasih tau, pas saya lihat kondisinya mengkhawatirkan begitu. Nanti saya koordinasi sama keluarganya supaya segera dibawa kerumah sakit untuk perawatan," katanya.
Terpisah, mendengar kejadian tersebut, Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin mengatakan, dirinya telah memerintahkan OPD terkait agar segera meninjau kondisi Patoni.
"Saya telah perintahkan pak Camat Serang, Dinsos, Dinkes, agar segera melakukan peninjauan ke lokasi. Mudah-mudahan kami Pemkot Serang dapat segera membantu pak Patoni," ujarnya. (TM1/Red)