nasional

TTKKDH, Seni Bela Diri Warisan Budaya Indonesia yang Go Internasional

Kamis, 28 November 2019 | 10:22 WIB

SERANG, TOPmedia - Dalam rangka memperingati Milad ke-68, Kebudayaan Seni Tari Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) Provinsi Banten menggelar Festival Keceran Tjimande di markas besar DPW II, di Lingkungan Lontar Baru, Kelurahan Kagungan, Kota Serang, Rabu (27/11/2019) malam.

Ketua Panitia Pelaksana Acara Nico Tri Satria mengatakan, kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan, yang diperingati setiap bulan Maulid. Selain itu, TTKKDH sendiri memiliki ritual khusus untuk mempertajam mata dalam penglihatan terhadap musuh, yakni keceran mata.

"Makna dari keceran mata sendiri adalah untuk mempertajam panca indera mata. Sehingga ketika, ada serangan lawan bisa dengan cepat melakukan perlawanan. Selain itu, keceran juga bisa mengobati sakit yang berada di area mata," katanya, disela-sela acara Festival Keceran Tjimande, Rabu (27/11/2019).

Kemudian, kata dia, sebelum melakukan ritual keceran mata, ada sejumlah ritual lainnya yang dilakukan. Seperti, baluran atau pengurutan pada beberapa bagian anggota tubuh. "Jadi ada doa-doa sebelum dilakukan ritual. Kami, juga ada kegiatan santunan kepada yatim piatu dan dhuafa, sebanyak seribu orang," ucapnya.

Sedangkan, untuk TTKKDH sendiri, ia menjelaskan, sudah tembus hingga mancanegara. Bukan hanya Asia, tapi juga Eropa, tepatnya di Perancis. "Memang, kalau TTKKDH sendiri sudah go internasional. Ada dari Malaysia, Brunei, bahkan dari Perancis juga ada disana. Tahun ini pun, perayaan keceran dilakukan serentak seluruh Indonesia," katanya.

Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) II Kota Serang TB Mulyana mengatakan, sebelum malam puncak, keceran mata telah dilakukan di seluruh kabupaten/kota di Indonesia secara serentak. "Keceran mata ini dilakukan terlebih dahulu oleh perwakilan yang ada di seluruh Indonesia secara serentak di bulan Maulid," ujarnya.

Nantinya, kata dia, seluruh masyarakat beserta tamu undangan yang hadir dalam acara akan diberikan satu tetes keceran mata pada kedua matanya. "Sehingga, diharapkan dengan keceran tersebut, mereka bisa melihat dengan jelas apa yang seharusnya mereka lihat dan apa yang seharusnya mereka tidak lihat," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) TTKKDH Banten, Deden Apriandhi juga mengatakan, Provinsi Banten memiliki banyak potensi wisata dan seni budaya. Salah satunya, Tjimande yang sudah berdiri sejak 68 tahun lalu. Oleh karenanya, ia meminta kepada pemerintah dan masyarakat untuk tetap menjaga dan melestarikan seni budaya tersebut.

"Seni budaya merupakan suatu ciri khas dari daerah. Sehingga kita patut untuk menjaga dan melestarikannya. Seni budaya dan pencak silat di Provinsi Banten saat ini sedang berkembang. Bahkan, TTKKDH ini sudah unjuk kebolehannya di kancah internasional. Saya pun yakin, selain Tjimande ada peguron lainnya yang akan membawa harum nama Banten," katanya.

Dalam acara tersebut, dihadiri oleh Walikota Serang Syafrudin, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Anggota DPR RI Tb Haerul Jaman. Beberapa peguron yang ada di Kota Serang juga menampilkan aksi bela diri di depan masyarakat dan tamu undangan. Mulai dari debus, seni bela diri Bandrong dan atraksi lainnya. (TM1/Red)

Tags

Terkini