SERANG, TOPmedia - Setelah selesai melaksanakan Rapat Paripurna HUT Kabupaten Serang ke-439 tahun, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah ditemani Ketua DPRD Kabupaten Serang Bahrul Ulum, menemui pengunjuk rasa dari aliansi mahasiswa 8 Oktober (Golok) di depan pendopo Pemkab Serang, Senin (8/10/2019).
Tetapi, dalam kesempatan tersebut Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mendapatkan sorak-sorak dari para mahasiswa yang melakukan aksi. Bahkan pada saat memberikan tanggapan atas aksi mahasiswa tersebut, Bupati Serang malah tak didengar oleh para mahasiswa.
"Ngomong apa Bu, tidak kedengaran," cetus mahasiswa yang tengah mendengar Bupati Serang memberikan tanggapan mengenai aspirasi.
Baca juga: HUT Kabupaten Serang ke-493 Diwarnai Aksi Mahasiswa, Tatu Chasanah Dinilai Tidak Serius Jadi Bupati
Walaupun begitu, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah tetap memberikan tanggapanya. Ia berjanji, akan segera menyelesaikan persoalan tercemarnya sungai Ciujung dan Cidurian.
"Pencemaran sungai Ciujung dan Cidurian ini terus menerus ditindak oleh DLH Kabupaten Serang bahkan sudah ada perusahaan yang ditindak tegas," kata Tatu di depan puluhan mahasiswa.
Lanjut Tatu, persoalan lingkungan khususnya persoalan limbah di dua sungai terbesar di Kabupaten Serang ini tidak akan dibiarkan begitu saja oleh Pemkab.
"Untuk normalisasi Ciujung sudah dilakukan di Ciujung lama atau kali mati mulai dibangun sepanjang 8 km untuk direvitalisasi dengan tujuan jadi sumber air bersih bagi tiga kecamatan. Untuk Cidurian sudah dilakukan pengajuan," ujarnya.
Selain normalisasi dua sungai tersebut, masih kata Tatu, dirinya juga berjanji akan memeriksa kembali keberadaan pabrik termasuk pertambangan yang ada di Bojonegara dan Pulau Ampel.
"Akibatnya keberadaan nelayan tidak bisa melaut karena ada pertambangan. Ini jadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemkab Serang, kami sudah diskusi dengan nelayan langsung," tandasnya.
Diketahui, dalam aksi demo memperingati HUT Kabupaten Serang ke-439, para mahasiswa menyampaikan 12 tuntutan dan semua tuntutan diterima oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah dengan menandatangani tuntutan dari mahasiswa. (TM3/Red)