nasional

Lukai Hati Rakyat, Wakil Walikota Serang Dinilai Arogan

Kamis, 5 September 2019 | 18:02 WIB

SERANG, TOPmedia - Akibat adanya statement Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin di Media Sosial (Medsos) akun Facebook maupun Instagram (IG) yang menilai Organisasi Pemuda Pancasila (PP) ugal-ugalan maupun Pedagang Kaki Lima (PKL) yang harus di relokasi dengan segera, dinilai terlalu arogan.

Pasalnya, dikatakan Ketua PP MPW Banten, Johan Arifin Muba, bahwa Organisasi PP bukanlah sebuah wadah organisasi yang meminta-minta. Dikarenakan, kata dia, hadirnya dalam relokasi PKL hanyalah bentuk kepedulian terhadap masyarakat dalam menyuarakan aspirasi.

"Lagian di lokasi kita tidak gontok-gontokan, dan jangan bentrokan kami dengan Satpol PP maupun Kepolisian. Kami lebih hafal hukum. Apalagi statemen Bapak Wakil Walikota telah melukai kami, serta sangat arogan," ungkapnya, ditengah-tengah rapat audiensi penertiban PKL, di kantor Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Serang, Kamis (5/9/2019).

Hal tersebut pun mendapatkan perhatian, dari Dewan terpilih, DPRD Kota Serang, Pujiyanto menegaskan, statement Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin yang menilai Organisasi PP tidak tahu aturan, telah menyakiti hati rakyat Kota Serang.  Apalagi, kata Pujiyanto, Walikota Serang, Syafrudin adalah bagian dari Organisasi PP sebagai Majelis Pembina Organasisasi (MPO).

Baca juga: Tertunda Persyaratan, Relokasi PKL Pasar Rau Tunggu Uji Kelayakan Bangunan Gedung

"Saya kira, hadirnya Pemerintah adalah untuk melayani bukannya mau dilayani. Bahkan saya pun siap turun tangan langsung dalam menertibakannya," jelasnya.

Tak sampai disitu, salah satu PKL Pasar Rau, Nawawi juga ikut angkat bicara. Menurutnya, kesalahan adalah dari pengembang dan Pemerintah awal. Karena awalnnya kesepakatan pada sebelum dibangun dan diajak studing banding, dengan menghasilkan pedagang kering dan grosir ditempatkan diatas, sedangkan pedagang basah, bahan-bahan, di tempatkan dibawah.

"Bahkan juga diambil untuk yang mampu bisa mendapatkan lapak seharga Rp 500 ribu permeter. Alhasil, bagi yang tak mampu tidak mendapatkan lapak. Jadi semua terkena imbasnnya, dan jangan menyalahkan sepihak," katanya.

Oleh karena itu, kata Nawawi, dirinya mengajak Pemkot Serang untuk langsung terjun ke lokasi, dan melihat apakah layak bangunan diatas untuk pedagang bahan basah.

"Kalau d paksakan diatas, tronton tidak akan bisa masuk. Makanya Pedagang merebak kemana-kemana, karena fasilitas tak menjamin," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Serang, Syafrudin mengaku, meminta maaf terkait statement Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin atas nama Pemerintah Kota Serang maupun dirinya pribadi, dan jangan sampai diperpanjang.

"Saya memohon maaf sebesar-sebesarnnya adannya pernyataan yang kurang berkenan. Saya atas nama pribadi meminta maaf. Segala saran dan kritik akan kami tindak lanjuti. Pernyataan yang sudah didengar, agar tidak perpanjang. Karena lebih baik fokus dalam penataan Pasar Induk Rau, saya memohon," tandasnya. (TM3/Red)

Tags

Terkini