SERANG, TOPmedia - Setelah menjabat selama 8 bulan sebagai Walikota dan Wakil Walikota Serang, Syafrudin-Subadri dinilai oleh masyarakat Kota Serang telah berbohong. Dikarenakan program kesejahteraan guru ngaji dengan memberikan honor tak kunjung terealisasi.
Salah satu guru ngaji asal Unyur, Kecamatan Serang, Ibu Ade mengatakan, honor guru ngaji yang dinantikan oleh dirinnya dan teman-temannya tak kunjung cair. Padahal, kata dia, pada waktu Syafrudin-Subadri berkampanye di Unyur, berucap akan memberikan honor guru ngaji sebagai bentuk kesejahteraan.
"Tapi mana buktinnya, semuannya bohong. Tolong sampaikan kepada Bapak Walikota dan Wakil Walikota Serang untuk tepati janjinya," ungkap Ibu Ade yang tinggal di Perumahan Banten Indah Permai (BIP), RT 04, RW 19, saat di temui di Masjid Al-Ikhlas, Sabtu (20/7/2019).
Di tempat sama, Bapak Soleh asal Unyur, menagih janji yang sama dengan Ibu Ade. Dirinya kecewa karena honor guru ngaji tak kunjung terealisasi. "Padahal waktu kampanye, Bapak Syafrudin dan Subadri paling rajin mengunjungi daerah Unyur, dan hasil suara pun bagus. Tapi kita meminta untuk tepati janji politik, dalam memberikan honor guru ngaji," jelasnya.
Sementara itu, Walikota Serang, Syafrudin berjanji, untuk honor guru ngaji se-Kota Serang, akan dianggarkan pada APBD Perubahan 2019. Dengan nominal Rp 200 Ribu untuk satu orang guru ngaji.
"Pendataan sudah kita lakukan, tinggal realisasinya saja pada APBD Perubahan. Ini janji politik kami," kata Syafrudin, seusai meresmikan gedung serba guna dan Madrasah An-Nur, di Perumahan Taman Banten Lestari (TBL).
Syafrudin juga mengungkapkan, pedataan guru ngaji di Kota Serang telah dilakukan pada awal April 2019, dengan tercatat 6.624. "Untuk keseluruhan guru ngaji di Kota Serang terdapat ribuan, dan di Kelurahan Unyur sebanyak 300 guru ngaji," tandasnya. (TM3/Red)