SERANG, TOPmedia - Kapolda Banten Irjen Pol Drs Tomsi Tohir Msi mengatakan, pada tahun 2005 telah terjadi bencana lingkungan ditempat pembuangan akhir leuwi gajah, Jawa Barat. tragedi yang terjadi sekitar 14 tahun lalu sebabkan oleh buruknya pengelolaan sampah. oleh karena itu, untuk mencegah bencana tersebut terjadi lagi, pihaknya meminta kepada semua pemangku kepentingan dan masyarakat untuk melakukan aksi nyata terkait pengelolaan sampah.
"Bencana tersebut akibat longsoran dan ledakan gas metana dari timbunan sampah, yang disertai banjir, bukan hanya menenggelamkan dua kampung padat penduduk, namun juga merenggut 157 korban meninggal dunia. Peristiwa inilah yang melatarbelakangi ditetapkannya tanggal 21 februari sebagai hari peduli sampah Nasional." katanya, saat memimpin upacara Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2019 difasilitas pengelolaan sampah TPA Cilowong Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Kamis, 21/02/2019.
Dalam sambutannya Kapolda menyampaikan bahwa
Kedepan dan seterusnya, terang Kapolda, bencana dan musibah tersebut jangan terurang lagi, bagi semua pemangku kepentingan, untuk segera melakukan aksi nyata.
"Salah satunya dengan mengkampanyekan, mengedukasikan dan memberikan bumbingan kepada masyarakat untuk menerapkan budaya 3R (Reduce, Reuse and Recycle) dalam kehidupan sehari - hari." ujarnya.
Kapolda berharap, Program 3R yang merupakan Reduce adalah mengurangi segala susuatu yang mengakibatkan bertambahnya volume sampah, selanjutnya Reuse yaitu Gunakan kembali sampah yang masih dapat dipakai dan terakhir Recycle yang artinya mendaur ulang sampah menjadi produk baru yang bermanfaat.
"Salah satu contoh yang patut ditiru dalam menangani sampah yakni program bank sampah dan pengelolahan sampah mandiri oleh masyarakat, yang dirintis pemerintah kota surabaya. Dengan program tersebut sampah bukan hanya dapat dikurangi, namun juga dapat menjadi media untuk memperkuat pertahanan." tandasnya. (Kie/Red)