nasional

Takut Virus Ransomeware WannaCry, Layanan Disdukcapil Pandeglang Terganggu

Senin, 15 Mei 2017 | 20:30 WIB
Poster Virus Ransomeware WannaCry. (foto:net)

PANDEGLANG,TOPmedia - Serangan siber global yang terjadi di sekitar 150 negara dalam satu pekan terakhir membuat khawatir Pemkab Pandeglang. Pasalnya, virus ransomeware bernama WannaCry menyerang perangkat komputer berbasis sistem operasi Windows dengan menyandera data-data penting dan meminta tebusan mata uang virtual atau Bitcoin.

Kepala Disdukcapil Pandeglang, Tubagus Saprudin mengaku, khawatir dengan serangan siber global yang terakhir akhir-akhir ini. Bahkan untuk menghindari serangan itu, pihaknya terpaksa menonaktifkan jaringan internet di kantornya karena dikhawatirkan WannaCry menyerang database e-KTP.

"Untuk hari ini pelayanan kita terganggu karena adanya informasi (virus, red) ransomware yang akan mengganggu database. Kami rapat tadi dengan operator dan IT agar hari ini tidak mengaktifkan jaringan online," kata Tubagus Saprudin, Senin (15/05/2017) siang.

Dia mengatakan, dampak dari tidak diaktifkannya jaringan internet di kantornya, berimbas langsung terhadap pelayanan administrasi kependudukan.

Namun, sejauh ini ia belum mengetahui apakah databasenya terkena virus ransomware atau tidak, karena belum menyalakan kembali layanan internetnya.

"Dengan adanya informasi virus ini sangat terasa dampaknya. Pelayanan terganggu, baik dalam pelayanan akta kelahiran, kartu keluarga, perekaman e-KTP maupun pencetakan e-KTP,” ujarnya.

Dikatakannya, informasi mengenai virus ransomeware diperoleh  dari Diskomsantik Pandeglang. Informasi itu kemudian ditindaklanjuti dengan tidak menyalakan layanan paket data.

“Namun besok jaringan akan kembali diaktifkan dan pelayanan kembali normal,” ungkap Saprudin.

Dikutip dari akun Twitter miliki Kementerian Komunikasi dan Informatika @kemkominfo, masyarakat diimbau untuk tidak panik menghadapi serangan malware ransomeware WannaCry.

Bahkan dalam Twitter-nya @kemkominfo memberikan beberapa tips sederhana menghalau virus jahat tersebut.

“Sebelum hidupkan komputer/server, terlebih dahulu matikan Hotspot/Wifi dan cabut koneksi kabel LAN/Internet. Setelahnya, segera pindahkan data ke sistem operasi non windows  (linux, mac) dan/atau lakukan back up/copy semua data ke media storage terpisah,” demikian tulis @kemkominfo melalui TwitPic-nya.(Pri/Red)

Tags

Terkini