SERANG, TOPmedia - Meski memiliki berkebutuhan khusus tak membuat 43 siswa dari 20 Sekolah Kebutuhan Khusus (SKH) di Banten berhenti mengenyam pendidikan. Terbukti, mereka tetap mengikuti ujian nasional kertas pensil (UNKP) tahun ajaran 2016-2017, secara serentak.
Para siswa ini dua orang diantaranya mengalami tuna rungu (tidak bisa mendengar) dan delapan lainnya mengalami tuna grahita (keterbelakangan mental).
Salah satunya dua siswa di SKH Negeri Kota Serang yang menglamai tuna rungu. Mereka begitu bersemangat mengerjakan soal ujian, meski teknis pelaksanaan ujian nasional berbeda dengan sekolah pada umumnya.
"Untuk teknisnya kita mendampingi mereka untuk mengerjakan soal, namun untuk tuna rungu tidak ada pendampingan hanya yang berketerbelakangan mental saja," kata Pengawas Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan (Dindik) Banten, Tini Intani, ditemui dilokasi, Senin (10/4/2017).
Tini menjelaskan, dari 20 SKH di Banten hanya 10 siswa yang melaksanakan ujian nasional. Adapun untuk materinya tingkat kesulitannya berbeda dengan sekolah reguler lainnya. "Kita mulai pukul 11.00 WIB, hari pertama ini hanya pelajaran Bahasa Indonesia," ungkapnya.
Ia pun berharap para siswa tetap semangat meski berkebutuhan khusus. "Saya kira mereka tetap semangat dan harus tetap semangat," pungkasnya. (Oc/Red)