nasional

Situs Patapan di Kabupaten Serang Kurang Terawat

Sabtu, 10 September 2016 | 17:50 WIB
Hasan Basri, saat menunjukan benda peninggalan bersejarah di Situs Patapan, Kampung Patapan Pasir, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang. (Foto: TOPmedia)

SERANG, TOPmedia - Kabupaten Serang memang tidak pernah kehabisan cerita tentang tujuan wisata ataupun kekayaan budaya. Sebab, di daerah ini tujuan wisata sangat berlimpah ruah keberadaannya. Namun sayang, walau demikian banyak, kekayaan budaya ini belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemda setempat sebagai pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau minimal menjadi branding daerah. Salah satunya Situs Patapan yang terdapat di Kampung Patapan Pasir, Desa Nagara, Kecamatan Kibin. Situs yang memiliki luas 5.735 m2 tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak peninggalan sejarah yang perlu dilestarikan keberadaannya.

“Keadaan situs Patapan ini kan masih belum 100 persen terawat. Masalah pagar saja masih berantakan di sini, masih banyak kambing-kambing yang masuk,” ujar Penjaga Situs Patapan Hasan Basri saat ditemui di lokasi, Jumat (9/9/2016).

Pria yang telah 15 tahun menjaga situs tersebut mengaku prihatin dengan keberadaan situs yang masih belum mendapat perhatian secara serius tersebut. Selama ini perhatian yang datang baru dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, sedangkan dari pihak Pemda Kabupaten Serang sudah sangat lama adanya. Oleh karenanya, untuk perawatan secara rutin masih belum ada, padahal perawatan itu adalah hal yang sangat penting untuk bisa menarik pengunjung.

“Mungkin kita kurang koordinasi atau apa. Tapi yang saya inginkan ada perhatian juga dari pemda kabupaten dan provinsi. Dari pemda kabupaten pernah ada masalah perawatan pagar, bersih-bersih pagar dan pengecatan, tapi itu sudah lama,” katanya.

Menurut Hasan, Situs patapaan saat ini kerap banyak dimanfaatkan oleh orang-orang sebagai tempat ziarah. Biasanya pada malam Rabu peninggalan sejarah tersebut selalu ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah, baik warga sekitar Banten hingga dari luar Banten seperti Tangerang, Cirebon hingga Lampung. Selain itu juga kerap dikunjungi para pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Serang dengan berbagai macam keperluan.

“Ada yang ingin tahu sejarah, ada juga yang cuman mau duduk saja, karena kan kadang tamu juga duduk saja disini supaya hatinya tenang. Ada yang hanya mau makan di sini bahkan ada yang nazhar dan motong kambing di sini,”tuturnya.

Salah seorang warga Patapan Karna Sukma Agus Kholifah Saputra mengaku prihatin dengan kondisi peninggalan sejarah tersebut. Sebab, lokasi tersebut sebenarnya sangat berpotensi untuk sekitar. Dirinya sangat menyayangkan jika terkadang di sekitar lokasi sejarah itu banyak anak-anak yang nongkrong dan kurang memperhatikan sekitar. “Suka banyak yang nongkrong laki-laki sama perempuan, khawatir lah ada apa-apa,” ujarnya.

Pria yang sudah lahir sejak 1935 tersebut mengatakan sudah melihat kondisi situs sejak lama. Pada awalnya situs masih terhitung lebih tidak terawat, namun sejak tahun 90-an mulai terawat karena ada penjaga di lokasi itu. "Dulu mah enggak gini, tapi sekarang agak bersih di sini," katanya. (Gilang/Red)

Tags

Terkini