Baca Juga: Ubah Syarat Batas Usia Nyagub dan Nyapres, MΑ Dijuluki Mahkamah Adik dan MK Mahkamah Kakak!
Ancaman Keberadaan Perusahaan Sawit
Anggota tim kuasa hukum Suku Awyu dan Moi, Tigor Hutapea mengatakan keberadaan PT IAL dan PT SAS bisa merusak hutan yang menjadi sumber penghidupan, pangan, air, obat-obatan, budaya, dan pengetahuan masyarakat adat Awyu dan Moi.
Apalagi, hutan itu juga merupakan habitat bagi flora dan fauna endemik Papua.
"Operasi PT IAL dan PT SAS dikhawatirkan memicu deforestasi yang akan melepas 25 juta ton CO2e ke atmosfer, memperparah dampak krisis iklim di Tanah Air," jelas Tigor Hutapea, Anggota Tim Kuasa Hukum (TKH) Suku Awyu dan Moi.
Baca Juga: Rocky Gerung Senang Gerindra Sodorkan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024, Tanya Kenapa?
Publik diharapkan dapat terus menyuarakan dukungan kepada Suku Awyu dan Suku Moi yang tengah berjuang saat ini.
Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Sekar Banjaran Aji mengatakan perjuangan kedua suku ini merupakan upaya terhormat demi hutan adat dan hidup anak-cucu mereka, baik itu untuk hari ini, maupun di masa depan.