muslim

Adakah Istilah Puber Kedua Dalam Syariat Islam, Simak Penjelasan Menurut Al-Qur'an dan Hadist

Kamis, 29 September 2022 | 22:38 WIB

TOPMEDIA.CO.ID - Istilah puber kedua di Indonesia cukup familiar. Pasalnya, jika ada orang yang banyak tingkah atau kasmaran saat menginjak usia 40 tahun, selalu dikaitkan dengan istilah tersebut.

Padahal, dalam Islam usia 40 tahun adalah usia yang disebut sebagai puncak emas. Karena dianggap di usia 40 tahun sudah matang dalam berpikir dan bertindak. Oleh karena itu, banyak orang yang beranggapan bahwa di usia 40 tahun adalah akhir dari perubahan atau perkembangan cara atau pola hidup seseorang.

Umur 40 tahun dalam tinjauan syariat, melansir dari muslim.or.id berikut penjelasannya:

Dalam Islam, umur 40 tahun merupakan puncak emas dalam tingkatan kehidupan seseorang. Pada umur 40 tahun ini, pemahaman seseorang telah sempurna dan telah banyak pengalaman hidup yang ia rasakan. Mereka yang telah melewati umur 40 tahun ini sangat dianjurkan untuk berhenti sebentar, meresapi, dan mengoreksi kembali akan umur yang telah ia habiskan.

Baca Juga: Tak Hanya Penguat Rasa Masakan, Manfaat Lain Asam Jawa Ini Jarang Orang Tahu!

Di Al-Qur’an, “umur 40 tahun” Allah Ta’ala sebutkan di dalam firman-Nya,

حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim.” (QS. Al-Ahqaf: 15)

Allah Ta’ala juga menjadikan umur 40 tahun sebagai patokan diutusnya para nabi dan rasul kepada umat mereka, tak terkecuali nabi kita yang mulia Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata,

أنزل على رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو ابن أربعين، فمكث بمكة ثلاث عشرة سنة، ثم أمر بالهجرة فهاجر إلى المدينة، فمكث بها عشر سنين، ثم توفي صلى الله عليه وسلم

“Wahyu diturunkan kepada Rasulullah ketika umur beliau 40 tahun. Maka, beliau menetap di Makkah selama 13 tahun. Kemudian Allah perintahkan beliau untuk berhijrah ke Madinah. Lalu, beliau pun menetap di sana selama 10 tahun. Kemudian, Rasulullah pun wafat (di sana).” (HR. Bukhari no. 3851).

Baca Juga: PT Mitra Unit Plastindo Cemerlang Membuka Lowongan Kerja Terbaru Untuk Posisi Content Creator, Ayo Cek!

Alasannya, saat seseorang mencapai usia 40 tahun, maka kecerdasan dan kekuatannya telah matang dan sempurna. Akalnya telah siap untuk mencermati dan menganalisa sesuatu dengan lebih tenang dan fitrahnya yang benar dan lurus akan lebih fokus dan mengarahkannya untuk mempersiapkan kehidupan setelah kematian, membuatnya lebih memprioritaskan kehidupan akhirat dari pada kehidupan yang fana ini.

Al-Asfahani rahimahullah berkata,

Halaman:

Tags

Terkini