TOPMEDIA.CO.ID - Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kota Serang, Pujiyanto mengajak kepada seluruh masyarakat Banten, khususya Kota Serang, untuk terus mengumandangkan adzan seperti biasa dengan suara yang lantang.
Pujiyanto mengungkapkan, adanya polemik yang dilontarkan oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan suara adzan di toa masjid dengan gonggongan anjing.
"kami Pemuda Pancasila Kota Serang sangat kecewa, dan merasa tersakiti. Meskipun subtansinya hanya mengatur atau mengurangi volume suara adzan," kata Pujiyanto melalui sambungan telephone, Sabtu 26 Februari 2022.
Pujiyanto menjelaskan, dirinya juga sangat menyayangkan dengan perkataan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
Menurutnya, ingat 10 November 1945 memiliki catatan sejarah hingga saat ini, yang diungkapkan salah satu orator dan pejuang Republik Indonesia, Bung Tomo, yang mengatakan, kalau tidak ada kalimat takbir, dengan kalimat apa lagi membangkitkan semangat perjuangan dan semangat kemerdekan.
Lanjut Pujiyanto, dengan 2 kalimat takbir dan Merdeka, itu salah satu pekik perjuangan bangsa Indonesia yang digelorakan Bung Tomo.
Ini, kata Pujiyanto, salah satu catatan sejarah yang harus dipelajari oleh menteri agama, bahwa sesungguhnya kalimat takbir adalah salah satu penyemangat bagi seluruh rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
"Kami manusia yang penuh dengan khilaf dan dosa, dan tidak sedikit masyarakat berpandangan negatif terhadap kami Pemuda Pancasila. Tetapi hati nurani kami, aqidah kami, Insha Allah masih tegak dan lurus dan berpedoman kepada Alqur'an dan Hadist. Dan kami sebagai orang muslim, merasa tersakiti dengan ujaran Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan pengeras suara toa masjid dengan gonggongan anjing," ungkap Pujiyanto dengan suara lantang.
Pujiyanto juga mendesak Yaqut untuk menyampaikan, permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas ucapannya itu.
Baca Juga: Ajarkan Tentang Adzan di toa masjid, Ustadz Hanan Attaki : Pak Menteri Sini Belajar Bersama
"Tak ada pilihan lain, Menteri Agama Yaqut harus minta maaf secara terbuka kepada seluruh rakyat Indonesia. Kami juga memohon kepada Bapak Presiden untuk mengevaluasi kinerja Saudara Yaqut," tuturnya***