TOPMEDIA - Mengenai wancana libur sekolah selama satu bulan Ramadhan, Ketum PP Muhamadiyah, Haedar Nashir buka suara terkait wancana tersebut.
Haedar Nashir setuju bahwa libur sekolah selama satu bulan Ramadhan diadakan.
"Setuju, setuju kalau libur sekolah sekolah selama satu bulan Ramadhan ini diadakan ya," katanya.
Pernyataan itu disampaikan Ketum PP Muhamadiyah, Haedar Nashir kepada awak media usai membuka Tanwir 1 Aisyiah di Jakarta Pusat, Rabu 15 Januari 2025 lalu.
Walaupun sepakat, namun ada pertimbangan lain yang wajib dilakukan bila libur Ramadhan ini diadakan.
"Poin penting bagi Muhammadiyah, Ramadhan ini kan dijadikan arena untuk mendidik akhlak, budi pekerti, hingga mendidik karakter," katanya.
Bila anak - anak ini memang diliburkan, kata Haedar Nashir, dijadikan momen belajar budi pekerti dan akhlak.
"Karena ini pendidikan agama, akhlak, pendidikan budi pekerti menjadi sangat penting," cetusnya.
Perlu diketahui, wancana ini muncul usai Wamenag Muhammad Syafi'i menyampaikan kepada masyarakat bahwa ada wancana tentang meliburkan sekolah selama satu bulan penuh saat Ramadhan 2025.
Sedangkan Menag Nasaruddin Umar menyampaikan kepada awak media bahwa masyarakat diminta bersabar menunggu hasil rapat terkait wancana libur sekolah selama satu bulan Ramadhan.
"Apakah nanti libur atau tidak libur. Kita sama - sama berharap berkualitas ibadahnya," ungkapnya.
Ramadhan itu, kata Menag, merupakan konsentrasi bagi umat Islam dan yang non muslim mari saling menghargai.
Terkait wancana itu memang sudah ada, kata Menag, namun belum ada kajian lebih detail lagi soal tersebut.***