milenial

Sejarah dan Makna Rabu Wekasan, Tradisi Tolak Bala di Hari Rabu Terakhir Bulan Safar

Rabu, 28 Agustus 2024 | 23:21 WIB
Ilustrasi masyarakat sedang melakukan ritual tolak bala atau rebo wekasan (TOPmedia/Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Rabu Wekasan adalah tradisi yang dilakukan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah.

Tradisi ini memiliki makna mendalam dan sejarah panjang yang terkait dengan penyebaran Islam di Indonesia.

Karena itu, penulis sudah merangkum tentang asal-usul dan makna dari tradisi Ribu Wekasan. Penasaran? yuk simak langsung selengkapnya.

Sejarah Rabu Wekasan

Rabu Wekasan, juga dikenal sebagai Rebo Wekasan atau Rebo Pungkasan, berasal dari kata “Rebo” yang berarti Rabu dan “Wekasan” yang berarti terakhir.

Tradisi ini dipercaya mulai berkembang pada masa penyebaran Islam di Indonesia oleh para Wali Songo.

Pada masa itu, masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura mulai mengadopsi tradisi ini sebagai bentuk kearifan lokal yang dipadukan dengan nilai-nilai Islam.

Menurut kepercayaan masyarakat, pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, Allah SWT menurunkan berbagai macam bala atau musibah ke bumi.

Oleh karena itu, umat Islam melakukan berbagai amalan untuk menolak bala tersebut.

Tradisi ini juga dianggap sebagai bentuk syukur dan permohonan perlindungan kepada Allah SWT dari segala marabahaya.

Baca Juga: Rabu Wekasan 2024, Tradisi dan Makna di Balik Hari Rabu Terakhir Bulan Safar

Makna dan Amalan Rabu Wekasan

Rabu Wekasan memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat yang masih menjalankannya.

Tradisi ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebagai wujud ketaatan kepada Allah SWT dan pelestarian warisan leluhur.

Halaman:

Tags

Terkini