Penulis: Bella Ayuning Tyas (Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Pamulang PSDKU Serang )
TOPMEDIA.CO.ID - Pancasila sebagai dasar negara Indonesia telah mengalami berbagai tantangan sejak kelahirannya. di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini, Pancasila tetap menjadi pilar utama yang menjaga keberagaman dan persatuan Indonesia.
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sering kali diabaikan, menyebabkan munculnya berbagai masalah sosial, politik, dan ekonomi.
Di tengah hiruk-pikuk politik, sosial, dan ekonomi yang terjadi, nilai-nilai luhur Pancasila sering kali diabaikan atau disalahgunakan untuk kepentingan tertentu. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan Pancasila sebagai pilar persatuan dan keutuhan bangsa.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Pancasila di era modern saat ini adalah maraknya politik identitas dan polarisasi. Sila ketiga, "Persatuan Indonesia," menjadi sangat relevan di tengah situasi ini.
Politik identitas yang mengedepankan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Ketika kepentingan kelompok lebih diutamakan daripada kepentingan nasional, semangat persatuan yang diusung Pancasila menjadi terabaikan.
Masalah intoleransi dan radikalisme juga menjadi ancaman nyata bagi Pancasila, khususnya sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," dan sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab."
Baca Juga: Kolaborasi Antara Generasi Untuk Menguatkan Pancasila Di Era Digital
Intoleransi antar umat beragama dan radikalisme yang berkembang dapat memecah belah masyarakat Indonesia yang beragam. Pemerintah dan masyarakat harus bersatu untuk menegakkan toleransi dan menolak segala bentuk kekerasan atas nama agama.
Sila kelima, "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," menjadi tantangan besar di tengah maraknya korupsi dan ketidakadilan sosial. Korupsi yang merajalela merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara dan mencederai rasa keadilan. Ketimpangan ekonomi yang semakin lebar juga menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakstabilan sosial. Untuk mewujudkan keadilan sosial, diperlukan upaya nyata dalam memberantas korupsi dan menciptakan pemerataan ekonomi.
Pendidikan tentang Pancasila di sekolah-sekolah sering kali dianggap remeh dan tidak efektif.
Baca Juga: Mimpi Ayu Tingting Punya Suami Bakal Terancam Gagal Lagi, Ini Alasannya
Generasi muda kurang mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila, sehingga implementasinya dalam kehidupan sehari-hari menjadi lemah. Pemerintah perlu memperkuat kurikulum pendidikan Pancasila dan memastikan bahwa nilai-nilai tersebut diajarkan dengan cara yang menarik dan relevan.