milenial

Video Viral di TikTok Sebut Megathrust Lumpuhkan Jakarta, BMKG: HOAX!

Minggu, 17 Maret 2024 | 13:47 WIB
Megathrust (Topmedia.co.id / Ilustrasi)

TOPMEDIA - Video viral di TikTok yang menyebutkan Jakarta mengalami kelumpuhan  akibat gempa megathrust. Tetapi, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membantah video viral tersebut, dan menyampaikan bahwa video ini adalah hoax.

Menurut Dwikorita, video yang tersebar di TikTok telah dipotong oleh orang yang tidak bertanggungjawab sehingga dapat dimaknai berbeda, dan bisa membuat masyarakat menjadi resah.

"Itu adalah rekaman saat rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR-RI pada hari Kamis tgl 14 Maret 2024 di Senayan Jakarta. Saya tengah memberi penjelasan kepada anggota dewan mengenai alasan perlunya pembangunan Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System - InaTEWS) di Bali," ungkap Dwikorita di Jakarta, Sabtu (16/3/2024).

Dilansir dari laman resmi BMKG, lumpuh yang dimaksud, kata Dwikorita, terputusnya jaringan komunikasi yang disebabkan rusaknya berbagai infrastruktur komunikasi seperti BTS akibat gempa megathrust.

Baca Juga: Viral di Medsos, Xpander Tabrak Porsche seharga Rp8,9 Miliar Parkir di Showroom di PIK 2, Pengaruh Alkohol ?

Hal tersebut lah yang coba diantisipasi BMKG dengan membangun Gedung Operasional Peringatan Dini Tsunami (Indonesia Tsunami Early Warning System- InaTEWS), sebagai fungsi cadangan di Bali, kendati di Jakarta sudah ada.

Keberadaan gedung InaTEWS di Bali, Dwikorita menjelaskan sebagai dari mitigasi dan manajemen risiko dalam kondisi darurat apabila sewaktu – waktu operasional InaTEWS di Kemayoran Jakarta mengalami kelumpuhan.

Lebih lanjut, hal tersebut juga berdasarkan skenarion terburuk yaitu jika gempa terjadi di lepas pantai Samudera Hindia pada jarang kurang lebih dari 250 kilometer dari tepi pantai.

Dwikorita juga menambahkan, gempa megathrust berkekuatan 8.7 M diperkirakan dampaknya mampu melumpuhkan operasional InaTEWS BMKG di Jakarta.

Baca Juga: Kemenhub RI Sebut 193,6 Juta Orang Diprediksi Akan Mudik Lebaran 2024

Hal tersebut dikarenakan lumpuhnya jaringan komunikasi, maupun hancurnya Gedung Operasional lama yang tak disiapkan tahan gempa dan likuefaksi.

"Sementara Gedung Operasional Cadangan yang ada di Denpasar perlu disiapkan dengan desain khusus Tahan Gempa. Gedung di Bali sebagai backup jika sewaktu-waktu InaTEWS yang di Jakarta benar-benar mengalami kelumpuhan," kata Dwikorita.

Wanita asal Yogyakarta tersebut pun berharap klarifikasi yang sudah disampaikan bisa meredakan rasa khawatir masyarakat terhadap potongan video di TikTok, dengan narasi yang tak sesuai konten dan konteksnya.

Tak hanya itu, wanita berusia 59 itu juga mengimbau masyarakat lebih hati – hati dan jeli, tidak menelan mentah – mentah isu atau kabar hoax yang bersumber dari media sosial.

Halaman:

Tags

Terkini