mahasiswa

Pentingnya Pengakuan dan Perlindungan HAM dalam Membangun Demokrasi

Sabtu, 21 Desember 2024 | 16:47 WIB
Zahwa Qirana Putri (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang) (Topmedia.co.id/Istimewa)

Penulis: Zahwa Qirana Putri (Mahasiswi Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang)

TOPMEDIA.CO.ID - Demokrasi biasanya dikatakan sebagai bentuk politik terbaik karena memiliki lebih banyak inklusivitas dalam sistemnya. Demokrasi memungkinkan individu untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di tingkat politik dan kehidupan sosial masyarakat, misalnya melalui pemilihan umum dan lain-lain. 

Demokrasi sejati seharusnya tidak hanya tentang seberapa sering pemilihan umum diadakan tetapi juga kebebasan individu untuk mengekspresikan diri mereka sendiri. 

Misalnya, demokrasi sejati adalah ketika hak asasi manusia (HAM) sepenuhnya dan sungguh-sungguh dihormati, diakui, dan dijunjung tinggi dalam semua aspek kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Peran Identitas Nasional dalam Menentukan Pembangunan Karakter Bangsa

Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia dalam proses membangun demokrasi sangat penting dan tidak boleh diabaikan. 

Sebab, tanpa adanya jaminan bahwa setiap orang memiliki hak dan hak-hak tersebut dihormati oleh negara, hasilnya adalah proses demokrasi menjadi sekadar upacara tanpa tindakan konkret yang secara praktis dapat memperbaiki kehidupan masyarakat.

Hak asasi manusia adalah hak - hak utama yang dimiliki setiap manusia berdasarkan kemanusiaannya, terlepas dari etnis, agama, ras, atau status sosial.

Baca Juga: Ketahanan Nasional di Indonesia: Tantangan dan Upaya Penguatannya

Hak - hak tersebut termasuk hak untuk hidup, hak untuk bebas menyatakan pendapat, hak untuk mendapatkan pendidikan yang memadai, dan hak untuk diperlakukan secara setara. Jika perlindungan dan pengakuan atas hak - hak tersebut pernah diberikan dan disediakan, demokrasi.  

Akan tetapi, ada banyak tantangan yang dihadapi meskipun ada usaha untuk mengatur dan mengakui hak asasi manusia dalam banyak negara. 

Walaupun di negara - negara tersebut telah ada konstitusi, melindungi hak - hak tersebut masih banyak pelanggaran.

Baca Juga: Reformasi Politik: Peluang dan Tantangan

Diskriminasi terhadap kelompok minoritas, pembatasan kebebasan pers, serta penganiayaan terhadap sejumlah aktor yang memperjuangkan hak asasi manusia adalah pahitnya kenyataan yang masih bisa ditemui sampai saat ini.  

Halaman:

Tags

Terkini

Ketika Keadilan Hanya Milik yang Mampu

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:55 WIB

Keadilan sebagai Hak, Bukan Kemewahan

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:51 WIB