Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak sehingga membuatnya tak mudah sakit saat musim hujan.
Pertama adalah pemilihan makanan. Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang setiap hari. Variasi gizi seimbang ini harus mencakup protein, sayur, serta buah.
Protein diperlukan tubuh anak untuk membangun sel. Sehingga, bila ada sel yang rusak, ini akan cepat digantikan oleh tubuh dengan sel yang baru, termasuk sel-sel sistem pertahanan tubuh.
Sumber protein ini beragam, bisa dari daging, ayam, ikan dan juga nabati seperti tahu dan tempe.
Selain protein, asupan sayur dan buah anak juga sangat penting. Sayur dan buah mengandung berbagai vitamin, seperti A, C, dan E yang berperan untuk membangun sistem kekebalan tubuh anak.
Selain vitamin, dalam sayur dan buah juga terkandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas penyebab gangguan kerja sel tubuh. Tomat, jeruk, pepaya, brokoli, dan bayam adalah contoh sumber makanan yang kaya akan vitamin dan antioksiodan.
Selain pemilihan makanan dan suplemen, kebersihan lingkungan, porsi istirahat, dan waktu bergerak anak juga harus diperhatikan.
Pastikan lingkungan rumah tetap terjaga bersih dan bebas genangan. Saat hari cerah, buka semua akses pintu dan jendela agar sinarnya masuk ke dalam rumah dan hangatnya mampu mematikan virus dan kuman yang bertebaran di dalam ruangan.
Selain itu, tanamkan anak kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, sepulang dari luar rumah, dan setelah menggunakan kamar mandi. Dengan demikian, virus yang menempel tidak terhirup atau tertelan masuk ke dalam tubuhnya.
Pastikan juga anak beristirahat cukup, yaitu 9-13 jam setiap harinya untuk anak usia sekolah. Bila cuaca cukup bersahabat, ajak ia main ke luar ruangan dan biarkan tubuhnya bergerak secara aktif sekaligus mendapatkan udara segar.
Dengan memperhatikan pola makan, pemberian suplemen yang tepat, kebersihan lingkungan, porsi istirahat, serta waktu bergerak, anak akan terlindungi dari berbagai ancaman penyakit saat musim hujan. Ia pun senantiasa tetap sehat, tumbuh kembangnya bisa dimaksimalkan, dan proses belajarnya pun dapat dilakukan dengan lebih optimal.(*)
Sumber: klikdokter