TOPmedia – Setiap orang pasti merasakan lapar, terlebih jika belum mengonsumsi makanan apapun dalam waktu lama atau telah melakukan aktivitas yang cukup melelahkan. Rasa lapar tentu akan hilang setelah kamu mengonsumsi makanan. Namun, jika cepat merasa lapar padahal baru saja mengonsumsi makanan, kamu perlu waspada karena bisa jadi itu tanda dari polyphagia.
Polyphagia, juga dikenal sebagai hyperphagia, adalah istilah medis untuk rasa lapar yang berlebihan atau ekstrem. Berbeda dengan nafsu makan yang meningkat setelah berolahraga atau aktivitas fisik lainnya. Normalnya, lapar akan menghilang setelah mengonsumsi makanan. Namun, pada pengidap polyphagia, pengidapnya tetap merasa lapar meski sudah makan lebih banyak.
Berbagai Penyebab Polyphagia
Ternyata polyphagia umumnya disebabkan oleh beberapa kondisi medis. Melansir dari Healthline, berikut beberapa kondisi medis yang ditandai dengan polyphagia:
1. Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi ketika gula darah turun ke angka yang rendah hingga dibawah normal. Kondisi ini paling sering terjadi pada pengidap diabetes. Nah, hipoglikemia juga bisa ditandai dengan polyphagia, yakni terus merasa lapar meski sudah mengonsumsi makanan. Selain lapar, hipoglikemia juga menyebabkan pusing, sakit kepala, sulit berkonsentrasi, gemetar dan berkeringat.
2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah suatu kondisi saat tiroid bekerja terlalu cepat. Tiroid adalah kelenjar pembuat hormon yang mengontrol banyak fungsi tubuh. Salah satu fungsi hormon tiroid adalah untuk mengontrol metabolisme. Nah, ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon terlalu banyak, seseorang bisa mengalami peningkatan nafsu makan alias polyphagia. Gejala lain yang ditimbulkan adalah berkeringat, penurunan berat badan, mudah cemas, rambut rontok dan sulit tidur.
3. Sindrom Pramenstruasi (PMS)
Perubahan hormon selama siklus menstruasi juga kerap membuat para wanita mudah lapar. Lonjakan estrogen dan progesteron dan penurunan serotonin adalah penyebab utama peningkatan nafsu makan, terutama pada makanan-makanan yang tinggi karbohidrat dan lemak. Gejala PMS lainnya meliputi lekas marah dan perubahan suasana hati, kembung, kelelahan, dan diare.
4. Kurang Tidur
Kamu pasti pernah dengar kalau kurang tidur bisa meningkatkan nafsu makan. Ini benar, sebab kurang tidur dapat mempersulit tubuh untuk mengontrol kadar hormon yang mengatur rasa lapar. Selain menjadi sangat lapar, orang yang kurang tidur juga cenderung mengonsumsi makanan berkalori tinggi.
5. Stres
Saat mengalami stres, tubuh melepaskan sejumlah besar hormon yang disebut kortisol. Kortisol adalah hormon yang mampu meningkatkan rasa lapar. Nah, terlalu stres atau cemas otomatis bisa meningkatkan kadar kortisol menjadi lebih tinggi. Alhasil, kamu rentan mengalami rasa lapar yang ekstrem.