Bisa Merenggut Nyawa! Kenali Penyebab Badai Sitkon Yang Terjadi Pada Tubuh Kita

photo author
- Senin, 24 Mei 2021 | 14:37 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

TOPmedia – Sistem kekebalan tubuh manusia memang kompleks. Hidup dalam kondisi pandemi seperti sekarang mengharuskan masyarakat untuk meningkatkan imunitas tubuhnya agar bisa sembuh atau terhindar dari penyakit. 

Di sisi lain, imunitas tersebut juga bisa menjadi “bumerang” bagi pasien dan menjadi penyebab badai sitokin. 

Hal itulah yang sempat dialami suami Joanna Alexandra, Raditya Oloan. Pria yang punya riwayat asma itu sebenarnya sempat sembuh dari COVID-19. Namun, kondisinya kembali memburuk saat badai sitokin terjadi. 

Apa Penyebab Badai Sitokin?

Menurut dr. Devia Irine Putri, badai sitokin merupakan reaksi dari sistem imunitas tubuh yang abnormal. 

“Kondisi ini bisa terjadi akibat tubuh terlalu banyak memproduksi protein kekebalan yang disebut sitokin. Kalau sudah begitu, proses peradangan di dalam tubuh malah jadi meningkat,” jelasnya. 

Ia menambahkan, “Biasanya, orang yang berisiko tinggi mengalami badai sitokin adalah mereka yang sedari awal punya masalah daya tahan tubuh, seperti penyakit autoimun. Lalu, orang dengan penyakit kanker juga berpotensi mengalami hal serupa.”

Sitokin sendiri sebetulnya bukan protein yang jahat. Ia membantu tubuh berkoordinasi melawan kuman yang akan menginfeksi. 

Sayangnya, jika jumlah sitokin terlalu banyak, maka kondisi tubuh justru akan rusak akibat peradangan. 

Bukannya menyerang kuman, sel cytokine menyerang organ dan jaringan tubuh yang sehat, sehingga gagal berfungsi. 

Kegagalan fungsi organ tersebut pada akhirnya menyebabkan pasien meninggal dunia. Sejumlah gejala biasanya dirasakan terlebih dulu oleh pasien, misalnya:

  • Demam.
  • Sesak napas.
  • Lemas.
  • Sakit kepala.
  • Napas jauh lebih cepat.
  • Kejang dan susah mengendalikan gerakan.
  • Tekanan darah rendah.
  • Penggumpalan darah.
  • Linglung dan berhalusinasi. 
  • Muncul ruam kulit.
  • Nyeri otot.
  • Mual muntah. 
  • Batuk.
  • Tungkai bengkak.

Mengutip dari Very Well Health, jenis infeksi tertentu juga dapat memicu badai sitokin pada beberapa orang, termasuk akibat virus dan bakteri. 

Jenis yang cukup umum diteliti adalah cytokine storm akibat virus influenza A (penyebab flu biasa). 

Jumlah protein sitokin yang berlebihan itu bahkan menjadi penyebab tingginya angka kematian selama pandemi influenza seratus tahun lalu. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

X