TOPmedia - Selain daging sapi dan daging kambing, daging babi pun digemari sebagian masyarakat di berbagai seantero dunia. Di Indonesia, sajian seperti babi kecap dan babi panggang sangat dicintai sebagian masyarakat di Tanah Air. Namun sayangnya, seperti banyak daging dan makanan lain, ada beberapa risiko kesehatan yang mengintai dari konsumsi daging babi. Ketahui apa saja bahaya daging babi.
Potensi bahaya daging babi yang patut diwaspadai
Berikut ini beberapa risiko bahaya daging babi yang terus mencuat dalam diskusi medis:
1. Hepatitis E
Daging organ, seperti hati, terus menjadi bagian daging yang populer karena manfaatnya untuk kesehatan. Namun sayangnya, hati daging babi dapat memicu penyakit hati hepatitis karena membawa virus hepatitis E (HEV). Menurut Center for Disease Control and Prevention, kasus sporadik virus hepatitis E genotipe 3 terjadi di negara-negara maju akibat konsumsi daging babi dan rusa yang tidak dimasak maupun kurang matang. Infeksi virus ini dapat memicu gejala akut, termasuk pembesaran hati, gagal hati, dan risiko kematian. Penderita infeksi virus hepatitis E seringkali tidak menunjukkan gejala. Namun, hal ini tidak berlaku pada ibu hamil karena berisiko menimbulkan gagal hati yang terjadi dengan cepat serta risiko kematian ibu dan janin.
2. Multiple sclerosis
Risiko bahaya daging babi lainnya yang mungkin tak pernah Anda sangka adalah multiple sclerosis. Multiple sclerosis (MS) merupakan penyakit autoimun yang memengaruhi sistem saraf pusat. Kaitan MS sebagai risiko bahaya daging babi mula menguak sejak tahun 1980-an. Korelasi konsumsi babi dengan MS disebutkan lebih tinggi dibandingkan korelasi konsumsi lemak dengan MS, konsumsi daging total dengan MS, dan konsumsi daging sapi dengan MS. Skor korelasi daging babi dengan MS juga dilaporkan lebih tinggi dibandingkan skor konsumsi gula dengan diabetes. Bagian daging babi yang paling dikaitkan dengan penyakit autoimun pada saraf adalah bagian otaknya. Namun memang, riset kaitan ini masih diperlukan lebih lanjut.
3. Kanker hati
Kembali pada organ hati, risiko bahaya daging babi lain yang juga dikaji para ahli yakni kanker hati. Alasan daging sapi berpotensi memicu kanker hati yakni kandungan nitrosaminenya – yang dilaporkan bersifat karsinogenik atau memicu kanker. Walau riset lanjutan masih diperlukan, beberapa ahli melaporkan bahwa manusia lebih sensitif terhadap nitrosamine dibandingkan hewan uji coba seperti tikus.Senyawa nitrosamine disebutkan terkandung dalam daging babi seperti di bagian hati, bacon (daging babi yang sudah digarami), sosis, dan ham (bagian kaki daging babi yang sudah digarami). Bagian daging babi yang berlemak cenderung mengandung akumulasi nitrosamine dibandingkan bagian yang sedikit lemaknya.
4. Sirosis hati
Sirosis hati adalah kondisi munculnya jaringan parut atau fibrosis pada hati. Kondisi ini bisa terjadi akibat berbagai penyakit, termasuk hepatitis. Sirosis hati pun dikaitkan ahli sebagai potensi bahaya daging babi walau riset lanjutan masih diperlukan.
5. Trikinosis
Trikinosis adalah infeksi yang disebabkan oleh larva dari spesies cacing yang disebut Trichinella spiralis. Dahulu, trikinosis erat dengan konsumsi daging babi yang tidak matang. Namun saat ini, kasus trikinosis akibat konsumsi daging babi dilaporkan sudah sangat menurun.
6. Yersiniosis