Dianggap Remeh, Beberapa Kebiasaan Sehari-Hari Ini Ternyata Dapat Merusak Otak!

photo author
- Kamis, 10 Desember 2020 | 09:55 WIB
Ilustrasi (Foto:Net)
Ilustrasi (Foto:Net)

TOPmedia - Tahukah kamu kalau kebiasaan yang selama ini kamu anggap biasa saja dapat berdampak buruk terhadap otak? Salah satunya adalah kurang tidur. Nah, kurang tidur dapat menyebabkan demensia. 

Terlalu sering menghabiskan waktu sendiri dan tidak terkoneksi secara sosial dengan orang lain juga dapat menurunkan fungsi otak. Ini dikarenakan manusia adalah makhluk sosial, sehingga membutuhkan keterhubungan dengan manusia lainnya. Apa saja kebiasaan lain yang dapat merusak otak? Informasi selengkapnya baca di sini!

Kurang Olahraga sampai Terlalu Sering Main Gadget

Kebiasaan gaya hidup dapat memengaruhi kesehatan kognitif. Era teknologi yang seharusnya memberikan bermacam kemudahan justru lebih banyak merugikan otak. Gaya hidup modern membuat proses berpikir lebih lambat, lebih padat, dan menurunkan kemampuan berpikir. Hiperkonektivitas memengaruhi otak yang pada akhirnya membuatmu menjadi kurang produktif dan efektif. 

Tadi sudah disinggung bagaimana kebiasaan tidak sehat memengaruhi kemampuan otak. Berikut ini adalah kebiasaan-kebiasaan lain yang dapat merusak otak.

1. Kurang Berolahraga

Kurangnya aktivitas fisik dapat memengaruhi perkembangan masalah kesehatan kronis, mulai dari penyakit jantung, obesitas, depresi, demensia, hingga kanker. Banyak orang terlalu sibuk, sehingga tidak menyediakan waktu untuk melakukan aktivitas fisik. Padahal, olahraga dapat memperlambat penurunan kognitif, seperti berjalan kaki, bersepeda, peregangan, dan lain-lain.

Menjadi tidak aktif mengubah bentuk neuron tertentu di otak yang menunjukkan hubungan antara ketidakaktifan dan penurunan mental. Aktivitas fisik yang teratur dapat bermanfaat secara kognitif meningkatkan zat kimia otak yang meningkatkan memori dan pembelajaran yang lebih baik. 

2. Multitasking 

Multitasking adalah kebiasaan yang juga mengubah otak dan membuat sistem kognitif menjadi kurang efektif. Otak manusia tidak terhubung dengan banyak tugas dengan baik. Ketika kamu mengira kamu sedang melakukan banyak tugas alias multitasking, sebenarnya kamu hanya beralih dari satu tugas ke tugas lain dengan sangat cepat. Selain itu, setiap kali melakukannya kamu membebani fungsi kognitif. 

Multitasking juga meningkatkan hormon stres kortisol serta hormon adrenalin, yang dapat merangsang otak bekerja secara berlebihan dan menyebabkan kabut mental atau pemikiran yang kacau.

3. Kelebihan Informasi 

Terlalu banyak menerima informasi dalam kurun waktu tertentu dapat menyebabkan stres dan menyebabkan pengambilan keputusan yang berlebihan. Bersikaplah proaktif tentang caramu mengonsumsi media. Latih otak untuk mengabaikan informasi yang tidak perlu. Ini akan meningkatkan efisiensi otak secara signifikan.

4. Duduk Terlalu Lama

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

X