Duduk 8 Jam Saat Kerja Bisa Sebabkan Kematian Sia-Sia

photo author
- Senin, 1 Agustus 2016 | 18:45 WIB
Foto ilustrasi. (Foto: Net)
Foto ilustrasi. (Foto: Net)

TOPmedia - Duduk berkepanjangan dalam lingkungan pekerjaan rutin, masuk pukul 09.00 pagi dan pulang pukul 17.00 sore, ditengarai menjadi pemicu pandemi kurang gerak yang menyebabkan 90.000 kematian sia-sia. Demikian diperingatkan oleh para pakar.

Menurut para pakar tersebut, orang yang duduk selama 8 jam sehari harus melakukan olahraga setidaknya selama 1 jam sehari untuk menawar dampak buruk itu.

Menurut data, 1 juta orang dewasa dari 16 penelitian seluruh dunia, termasuk di Inggris, AS, Kanada dan Australia, terungkap bahwa orang dewasa yang duduk terus-menerus selama 8 jam sehari berkemungkinan 59 persen untuk meninggal dalam 20 tahun ke depan. 

Angka kemungkinan ini lebih tinggi daripada yang duduk diam kurang dari 4 jam sehari.

Anjuran penelitian ini bahkan lebih ketat daripada badan kesehatan dunia, WHO, yang menganjurkan olahraga sedang selama 30 menit setiap hari, sebanyak 5 hari dalam seminggu.

Dikutip dari Daily Mail, Senin (1/8/2016), olahraga tersebut misalnya dalam bentuk jalan ringan atau sepeda statis. 

Olahraga dapat mengurangi risiko kematian hingga 60 persen, demikian menurut penelitian Cambridge University.

Namun jika tidak bisa melakukan dalam 1 jam, kegiatan ringan seperti pergi ke mesin pencetak atau fotokopi dan berjalan untuk membuat kopi dapat membantu.

Penelitian selama 20 tahun tersebut didasarkan kepada data lebih dari 1 juta orang. Kebiasaan tidak aktif ditaksir mendatangkan kerugian tahunan sekitar 1,7 miliar pound sterling (Rp29,5 triliun) bagi ekonomi Inggris.

Kebiasaan tersebut juga secara langsung bertanggung jawab pada 1 di antara 6 kematian setiap tahun. 

Ini setara dengan sekitar 90.000 kematian setiap tahun, melalui sakit jantung, stroke, kanker, diabetes tipe 2, dan pikun.

Menurut para pakar, kurang gerak perlahan-lahan mengurangi kemampuan tubuh untuk melakukan tugas harian yang hakiki, misalnya kapasitas paru-paru, yaitu banyaknya udara yang dapat kita hirup. 

Demikian juga dengan peredaran darah kaya oksigen ke organ-organ tubuh, pencernaan, dan peluruhan gula tubuh.

Seiring berjalannya waktu, semua itu mendatangkan berbagai masalah kesehatan, termasuk artritis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Administrator

Tags

X