TOPmedia – Ajaran-ajaran Islam juga memuliakan perempuan. Hal ini tampak dalam banyak hadits Rasulullah SAW.
Rasulullah, bahkan banyak berwasiat yang secara khusus ditujukan untuk perempuan. Berikut ini sejumlah wasiat yang pernah disampaikan Nabi Muhammad SAW untuk kaum perempuan:
Pertama, kemuliaan mendidik anak perempuan
عن عائشة -رضي الله عنها- قالت: دَخَلَت عَلَيَّ امرأَة ومعَهَا ابنَتَان لَهَا، تَسْأَل ÙÙŽÙ„ÙŽÙ… ØªÙŽØ¬ÙØ¯ عÙندÙÙŠ شَيئًا غَير تَمرَة وَاØÙدَة، ÙَأَعْطَيتÙهَا Ø¥Ùيَّاهَا Ùَقَسَمتْهَا بَينَ ابنَتَيهَا ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙ… تَأكÙÙ„ Ù…Ùنهَا، Ø«Ùمَّ قَامَت Ùَخَرَجَت، Ùَدَخَل النبي -صلى الله عليه وسلم- علينا، ÙَأَخْبَرتÙÙ‡ Ùقال: «Ù…َنْ ابْتÙÙ„ÙÙŠÙŽ Ù…Ùنْ هذه Ø§Ù„Ø¨Ù†ÙŽØ§ØªÙ Ø¨ÙØ´ÙŽÙŠØ¡Ù ÙØ£ÙŽØÙ’Ø³ÙŽÙ† Ø¥ÙلَيهÙنَّ، ÙƒÙنَّ Ù„ÙŽÙ‡Ù Ø³ÙØªÙ’رًا Ù…ÙÙ† النَّار».
Alkisah, Aisyah, istri Rasulullah SAW, dikunjungi seorang perempuan yang memiliki dua anak perempuan. Perempuan itu meminta makanan. Saat itu, Aisyah hanya memiliki sebiji kurma dan memberikannya. Perempuan itu lantas membagi sebiji kurma itu kepada kedua anaknya tanpa sedikit pun ia makan.
Ketika bersua Rasulullah SAW, Aisyah menceritakan kejadian tersebut.Rasulullah SAW pun bersabda, “Barang siapa diuji dalam pengasuhan anak-anak perempuan, lalu ia dapat mengasuh mereka dengan baik, maka anak perempuannya itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka kelak.” (HR Muslim).
Dalam sabda beliau SAW yang lain, Rasulullah SAW bersabda tentang pentingnya mendidik anak perempuan:
من عال جاريتين ØØªÙ‰ تبلغا جاء يوم القيامة أنا وهو كهاتين
“Barang siapa dapat mengasuh dua orang anak perempuannya hingga dewasa, maka aku akan bersamanya pada hari kiamat kelak. Beliau SAW lantas merapatkan kedua jarinya.” (HR Muslim).
Kedua, sertakan mahram saat bepergian sebisa mungkin
لا ÙŠÙŽØÙÙ„ÙÙ‘ لاÙÙ…Ù’Ø±ÙŽØ£ÙŽØ©Ù ØªÙØ¤Ù’Ù…ÙÙ†Ù Ø¨Ø§Ù„Ù„ÙŽÙ‘Ù‡Ù ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’ÙŠÙŽÙˆÙ…Ù Ø§Ù„Ø¢Ø®ÙØ±ÙØŒ ØªÙØ³ÙŽØ§ÙÙØ±Ù مَسÙيرَةَ يَوم٠وَلَيْلَة٠إلَّا مع ذÙÙŠ Ù…ÙŽØÙ’رَم٠عَلَيْهَا
“Janganlah perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir bepergian dalam perjalanan tiga hari atau lebih, kecuali bersama bapak, atau saudara, atau anak laki-laki, atau suami, atau mahramnya.” (HR Ibnu Majah).
Ketiga, pentingnya kasih sayang ke makhluk
Ø¹ÙØ°Ùّبَت٠امْرَأَةٌ ÙÙŠ Ù‡ÙØ±ÙŽÙ‘ة٠سَجَنَتْها ØØªÙŽÙ‘Ù‰ ماتَتْ Ùَدَخَلَتْ Ùيها النَّارَ، لا هي أطْعَمَتْها وسَقَتْها، إذْ ØÙŽØ¨ÙŽØ³ÙŽØªÙ’ها